Jumat, 21 Februari 2014

Heboh 'Kyai' dari Probolinggo Bisa Datangkan Uang Asli di Youtube


Sebuah tayangan di youtube menghebohkan. Isinya adegan seorang 'Kyai' bernama Dimas Kanjeng Pribadi menyebar uang. Ada beberapa video yang menunjukkan aksi Dimas yang tinggal dan menetap di Probolinggo, Jawa Timur itu. Aslikah?



Detikcom sempat menengok tayangan youtube itu, Sabtu (21/2/2014), salah satu video berdurasi sekitar 6 menit dan diunggah seseorang bernama 'neo smith' pada 25 Januari 2013.

Di dalam video itu Ki Kanjeng duduk di sebuah bangku. Memakai gamis putih dan sorban dia merogoh sesuatu dari belakang gamisnya. Tak lama uang Rp 100 ribu diambilnya.

Uang itu disebar di depannya. Sudah ada tumpukan uang di depan dia, yang sebagian besar pecahan Rp 100 ribu. Ada juga beberapa pecahan Rp 50 ribu. Beberapa orang pria tampak berada di sekitar uang itu. Tak diketahui jelas dari mana uang itu berasal.

Tanpa bersuara, Ki Kanjeng terus merogoh sesuatu di belakangnya. Lagi-lagi uang Rp 100 ribu digenggamnya dan kemudian dia sebar lagi di depannya.

Selain video ini, ada juga video lainnya. Berbeda dengan video yang berdurai 6 menit tadi, video yang lainnya mencantumkan sebuah alamat blog yakni padepokandk.blogspot.com.

Isi blog itu, mereka yang mengaku para korban yang tak kunjung digandakan uangnya, padahal sudah setor hingga sekian juta rupiah. Berbagai tudingan juga ditulis di blog yang tercantum di video tersebut. Belum diketahui apakah tudingan itu benar atau tidak.

Sementara itu Kapolres Probolinggo AKBP Endar Priantoro yang dikonfirmasi soal video itu mengaku sudah mengetahuinya. Tayangan video di youtube itu sudah lama.

"Jadi memang sudah ramai lama itu," jelas Endar saat dikonfirmasi detikcom.

Endar mengamini kalau Ki Kanjeng atau Dimas itu warga Probolinggo, tepatnya di Kecamatan Gading. "Dia punya padepokan di sana. Itu suka ngadain acara tahunan sedekah dan sebagainya," imbuh Endar.

Sejauh ini polisi belum melakukan pemeriksaan pada Ki Kanjeng yang menjalankan praktik penggandaan uang itu. "Belum ada laporan," tutup Endar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar