Camat Kemalang yang juga sebagai Pengamat Spiritual, Bambang Haryoko, mengatakan, semburan asap ini terjadi karena adanya latihan perang penunggu Gunung Merapi. Latihan sendiri dilakukan sebelum perang besar yang sebenar-benarnya terjadi.
"Dari pandangan mistis saya, kejadian ini akan terjadi secara terus menerus. Namun ini bukan hal yang besar, karena ada mahluk lain yang sedang berlatih perang," tutur pria yang kerap bersemedi di lereng Merapi ini, Senin (10/3/2014).
Menurutnya, perang besar yang dimaksud adalah erupsi pada Tahun 2010 lalu. Saat itu, semburan lava Merapi merupakan buah tangan para mahluk dari kehidupan lain yang sedang berperang.
Namun, dia tidak bersedia menjelaskan mahluk yang terlibat pertikaian bila Gunung Merapi meletus. "Kalau sekarang, ini hanya merupakan bagian latihan perang," tutupnya.
Diketahui, Gunung Merapi di perbatasan DIY-Jawa Tengah kembali menakutkan warga. Pagi tadi, tercatat gunung teraktif di Indonesia itu mengeluarkan asap sulfatara dua kali. Pertama setinggi kurang lebih 1,5 kilo dari puncaknya. Sementara yang kedua sejauh 400 meter.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi DIY, Subandrio menyatakan, kemunculan asap itu muncul karena terpengaruh adanya gempa tektonik berkekuatan 5,4 Skala Richter (SR) di Malang, Jawa Timur.
"Pasca erupsi Merapi 2010 lalu, perut Merapi banyak gas Co2. Saat ada goncangan dipicu kegempaan magma-magma gas Co2 ini naik ke atas sehingga menimbulkan asap Sulfatara," kata Subandrio.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar