Angin duduk adalah gejala penyempitan pembuluh darah dari jantung yang mengalirkan oksigen. Angin duduk menjadi salah satu ancaman yang rentan dan menghantui bagi para pendaki gunung, karena kita tahu bahwa kita butuh banyak asupan oksigen saat aktifitas tertentu seperti pendakian gunung.
Mengapa angin duduk mengancam pendaki?
Pendaki akan menjadi terancam serius terkena angin duduk jika dia terlalu memaksakan dirinya untuk terus naik tanpa adanya istirahat. Aktivitas naik gunung adalah salah satu aktivitas yang membutuhkan banyak oksigen. berkebalikan dengan itu, semakin tinggi mendaki maka semakin sedikit kadar oksigennya.
Gejala yang biasa terjadi saat terserang angin duduk adalah dada sebelah kiri terasa sakit. Apa itu yang sakit? Ya benar, jantung yang sakit, karena jantung tidak bisa mengakomodir kebutuhan oksigen di seluruh tubuh
Akibat paling parah adalah kematian. Namun ada beberapa yang sempat ditolong sehingga tidak sampai ke titik itu. Jika terhindar dari kematian, biasanya seseorang akan terus dihantui oleh penyakit jantung. Bagaimanapun, sakit jantung sudah tidak mungkin disembuhkan. Pertolongan dokter hanya dapat memperlambat terkena serangan penyakit jantung.
Bagaimana menghindarinya?
Sebenarnya seperti yang tersebut diatas, tidak mungkin mengatasi angin duduk, tetapi sebisa mungkin tidak membuatnya tambah parah sehingga menyebabkan serangan jantung yang fatal. Istirahat yang cukup dan atur pernapasan saat kita merasakan mulai nyeri di dada sebelah kanan.
Namun, sebelum terkena angin duduk, biasakan banyak olahraga, sering periksa ke dokter soal tekanan darah, kadar gula dan kolesterol, terus kendalikan makan. Jangan banyak makan makanan pedas dan bersantan, daging, telur puyuh, dan kawan-kawan akrabnya.
Senin, 31 Maret 2014
Kisah Nyata! Taksi Antar 3 Hantu ke TPU Karet Bivak Jakarta, Supir Langsung Pingsan
Peristiwa miterius ini adalah nyata adanya dan banyak saksi matanya, namun terjadi beberapa tahun lalu, tepatnya diawali pada hari Senin, 26 Februari 2007 dan berakhir pada esok harinya, hari Selasa 26 Februari 2007 pagi waktu Subuh. Tapi hanya sedikit yang memberitakannya. Kami ingin membuat artikelnya sejak dulu, namun masih tak mendapatkan gambar atau fotonya, nah pada kesempatan kali inilah, akhirnya tulisan ini dapat kami turunkan.
Kala itu hari Selasa pagi, seluruh warga sekitar RW 06 Jl. Karet Pasar Baru Barat, Karet Tengsin, Tn. Abang, Jakarta Pusat sontak kaget bukan kepalang. Mereka digemparkan dengan suatu kejadian yang misterius, aneh tapi nyata dan penuh dengan keganjilan, terselubung oleh misteri yang tak akan terpecahkan!
Kejadian tersebut sebenarnya tak bisa dicerna oleh nalar sehat, namun semua itu kita kembalikan kepada Sang Pencipta segalanya, karena semua kejadian yang ada di jagad ini atas kehendak-Nya, tinggal kita sebagai manusia yang beriman menyikapinya secara arif, positif dan bijaksana. Karena segala kejadian di muka bumi dan diseluruh alam ini adalah atas kehendak dan kuasa-Nya.
Diawali Hujan Rintik Dini Hari
Diawali pada dini hari diwaktu itu, Senin malam Selasa di malam nan sepi, kota megapolitan Jakarta diiringi oleh hujan rintik-rintik tiada henti, tepatnya sekitar jam 00:30 seudah masuk hari Selasa dini hari, Bapak Teto Desto seorang supir taxi dari perusahaan ’’P’’ Taxi sudah keliling kesana-kemari namun belum jua mendapat sewa/penumpang.
Ketika Bapak Teto Desto melewati Jalan sekitar Manggarai tepatnya di depan salah satu bar dan diskotik, bapak beranak empat tersebut diberhentikan oleh tiga sosok wanita cantik.
Ketika taksinya mulai menepi, Bapak Teto tidak ada firasat apapun, namanya juga sebagai pelayan jasa, ia langsung saja mempersilahkan konsumennya untuk masuk ke dalam taksinya sembari mengucapkan rutintas salamnya “Selamat pagi Non, silahkan masuk.. ingin diantar kemana ..?”.
Namun ketiga wanita tersebut diam saja tidak berkata sedikitpun. Setibanya di salah satu terowongan tepat di lampu merah, (sepertinya di Jl. Galunggung, saat berada dibawahunderpass Dukuh Atas) bapak beranak empat tersebut menegur kembali dengan pertanyaan yang sama, dan akhirnya salah satu dari penumpang tersebut menjawab dengan nada terputus-putus, ’’jalan aja dan lurus’’.
Ke Arah Kuburan Karet Bivak, Jakarta.
Dinginnya udara akibat rintik hujan di Jakarta pada malam itu dan ditambah pula oleh suhu AC di dalam taxi, membuat suasana di dalamnya menjadi sedikit mencekam dan anehnya mereka tetap tak berucap satu patah katapun, tetap hening.
TPU Karet Bivak Jakarta Pusat
Karenanya, seketika itu pula entah kenapa, pak Teto juga mulai mencurigai adanya ketidakberesan dari penumpang di dalam taxi sewaannya tersebut.
Tapi apa boleh buat pikirnya, ia harus dan wajib mengantarkan sewanya ke tempat tujuan walaupun ia sendiri belum mengetahui kemana.
Akhirnya setelah taxi melintasi jalan diseberang TPU (Tempat Pemakaman Umum) Karet Bivak, salah satu dari penumpang tersebut berkata, ’’Nanti balik arah, pak…”.
Maka, pak Teto pun berbalik arah memutar (sepertinya saat berada di Jl. KH. Mas Mansyur saat mengarah ke Jl. Jenderal Sudirman, lalu berbalik arah, kini mengarah sebaliknya, ke arah Tanah Abang).
Pandangan jalanan tanpa aspal dari jalan raya KH Mas Mansyur. “Di depan truk masuk belok ke kiri…”. Inilah jalanan yang harus dilalui takdi dengan belok ke kiri setelah truk-truk parkir, berada diantara Kuburan Karet Bivak (disisi kanan) dan rumah warga (disisi kiri). Setelah masuk sekitar 200 meter ada Gang Sempit belok ke kiri dimana tempat taksi itu akhirnya berhenti.
Tak lama berselang, lalu terdengar lagi ucapan, “Di depan truk masuk belok ke kiri…” (sepertinya dari Jl. KH. Mas Mansyur, masuk ke Jl. Karet Pasar Baru Barat persis sebelum Kuburan Karet Bivak, karena di Jl. Raya KH. Mas Mansyur yang berada di depan jalan itu memang ada beberapa truk yang selalu mangkal).
Otomatis pak Teto terus mengikuti ucapan wanita itu. Maka ia pun mulai memasuki jalanan kecil tanpa aspal diantara TPU Karet Bivak dan perumahan warga, namun masih pas dengan dua mobil jika saling berpapasan.
Tak lama kemudian terdengar lagi ucapan sosok itu, “belok kiri…’’, ujar salah satu penumpang. Bapak Teto belum menyadari dan tak terasa aneh, bahwa arah yang disebutkan adalah sebuah gang kecil alias jalan kampung yang berada disamping Kuburan atau TPU Karet Bivak.
Rute taksi dari arah Manggarai hingga ke TPU Karet Bivak (garis merah), lalu berhenti hingga akhirnya ditemukan oleh warga setempat (titik kuning)
Setelah salah satu penunpangnya turun, pak Teto diminta untuk menunggu sebentar, sementara dua penumpang lainnya masih berada dibangku belakang.
Lumayan lama setelahnya, pak Teto pun penasaran dan menoleh untuk melihat kedua penumpang yang masih ada dibangku belakang dan seketika itupun ia pingsan. Tiba-tiba ia sadar oleh bantuan warga saat menjelang Subuh, dan ia sudah berada di dalam sebuah pos RW di daerah itu.
Sesi Investigasi Tanya Jawab Dengan Supir Taxi, Pak Teto Desto.
Ketika ditanyakan apa yang terlihat oleh bapak Teto ketika belok menuju ke arah tersebut, bapak empat anak tersebut menjawab, ’’Ketika itu saya melihat yang ada bukan TPU, namun rumah-rumah gedongan yang mewah-mewah’’.
Kenapa Bapak bisa masuk di gang sempit seperti ini ?
Pak Teto menjawab lagi sambil masih terheran-heran, ’’Saya juga nggak ngerti mas, sebab malam itu yang terlihat oleh saya hanya rumah mewah dan megah dengan jalanan yang luas tidak sesempit ini dan yang lebih nggak masuk akal kenapa taxi yang saya bawa bisa melewati jalan setapak yang lebarnya tak lebih dari dua meter???” pak Teto balik bertanya dengan muka masih terheran-heran.
Gang sempit inilah tempat taksi pak Tato masuk, posisi depan taksi mengarah kedepan sana dekat “saung” warga, terlihat atap “saung” yang kanan kirinya terdapat saluran air atau got, tembok pada sisi kiri adalah tembok pembatas SMPN 38 Jakarta.
“Padahal, mas bisa lihat sendiri keempat ban mobil taxi saya itu berada diatas kanan kiri saluran got!’, tandasnya dengan muka penuh keheranan.
“Nah, sampai detik inipun, nggak mungkin saya bisa menjalankan taxi tersebut untuk keluar dari gang ini lagi dan balik kembali menuju ujung gang yang telah saya lewati semalam’’, jelas pak Teto dengan nada terbata-bata heran.
Perlu ketahui bahwa memang gang tersebut pernah admin datangi, yang hanyalah tipe jalan setapak yang luasnya memang tak lebih dari 2 meter dan dikanan kiri gang tersebut masing-masing juga terdapat saluran got yang terbuka.
Sedangkan persis disebelah kanan taxi adalah pemukiman warga yang begitu penuh sesak, dan di sebelah kirinya adalah tembok gedung sekolah SMPN 38 Jakarta.
Lalu, bagaimana ceritanya bapak bisa disuruh menunggu di sini?
’’Begini mas… ketika itu salah satu penumpang wanita tersebut menyuruh saya berhenti di sini, dia bilang ‚’’Tunggu’, ya…” – sebagai pelayan jasa yang baik saya wajib menunggu tanpa menggerutu walaupun saat itu sekujur bulu kuduk saya mulai merinding entah kenapa”, jelas pak Teto.
Kemana arah salah satu wanita penumpang itu pergi, pak?
Pak Teto hanya menunjuk ke kuburan yang semalam tadi dia lihat sebagai rumah-rumah mewah tanpa ia bersuara sedikitpun. Mungkin dia masih tak percaya dan kaget sebab kenyataannya di pagi itu menunjukkan bahwa komplek rumah-rumah mewah tersebut adalah merupakan komplek Pemakaman Umum (Kuburan) Karet Bivak, bukan rumah-rumah mewah seperti yang ia lihat tadi malam.
Beginilah posisi taksi di dalam Gang sempit yang terjebak dan berhenti dekat “saung” warga yang dikemudikan oleh pak Teto, membuat warga berkerumun dan terlihat takjub bahkan tak percaya, hingga mereka akhirnya menuju lokasi dan dapat melihat dengan matanya sendiri.
Gang Sempit tempat taksi berpenumpang hantu “terjebak”. Pada sisi pandangan ini taksi dari arah kuburan yang terdapat diujung gang. Artinya posisi depan taksi mengarah kesini. Terlihat pula atap “saung” milik warga. (foto diambil Oktober 2013)
Gang Sempit dengan kedua sisi kanan-kiri terdapat got terbuka tempat taksi berpenumpang hantu “terjebak”. Tebok sebelah kanan adalah pagar batas SMPN 38 Jakarta. Pada sisi pandangan ini taksi dari arah kuburan yang terdapat diujung gang, Artinya posisi depan taksi mengarah kesini, Terlihat pula atap “saung” milik warga. (foto diambil Oktober 2013)
Lalu kapan bapak mulai menyadari bahwa ada keganjilan atau keanehan di dalam taxi yang bapak bawa…?
“Ya….itu mas, saat penumpang yang satu turun dan bilang ‘’’tunggu’’ dia jalan beberapa langkah lalu nggak terlihat lagi oleh saya, lalu dengan rasa nggak karuan yang kuat sekali, dalam hati saya berkata, agar saya melihat ke kaca spion dalam diatas dasboard, untuk melihat kedua penumpang lainnya yang masih duduk di belakang, kok rasanya ada keanehan, tapi pas saya menoleh ke bangku belakang… saat itu pula saya mulai tidak sadarkan diri lagi….’’ kenangnya.
Kenapa bapak bisa tidak sadarkan diri pada saat itu?
Dengan intonasi yang masih gemetar, bapak empat anak itu menjelaskan, ‘’’Gimana saya nggak pingsan mas… ketika saya menoleh ke bangku belakang untuk melihat ke arah penumpang yang lainnya…..’’ pak Teto sontak berhenti berbicara dan tunduk terdiam.
Lalu ia meneruskan jawabannya, “Pas aku lihat, kedua penumpang tersebut memiliki wajah yang nggak karuan bentuknya! Dan amat sangat menakutkan!!”, tambah pak Teto yang sorot matanya terlihat kosong tak fokus di dalam ruangan pos RW setempat, lalu kembali menundukkan wajahnya sambil menggelengkan kepala dan berhenti berbicara.
Seluruh warga yang ada di ruang pos RW pun ikut terdiam. Mungkin saja pak Teto diam tertunduk dan menggelang kepala karena masih teringat oleh wajah menakutkan dari sosok hantu tersebut.
Kemudian ia mulai melanjutkan ceritanya, “Saat itulah saya mulai nggak sadarkan diri dan akhirnya saya baru mengetahui kalau saya sudah berada di dalam Pos RW 06 Karet Tengsin ini, yang katanya saya di bopong oleh warga tadi pagi ke Pos RW ini, ‘’ sambil ia menunjuk Bapak Haji Imron sebagai ketua RW 06 setempat.
Posisi taksi yang mengantarkan tiga sosok wanita hantu, terlihat masih berada di dalam gang sempit dekat kuburan Karet Bivak, Jakarta sebelum dievakuasi warga.
Pandangan lebih lebar Gang Sempit tempat taksi berpenumpang hantu “terjebak”. Pada sisi pandangan ini taksi dari arah kuburan yang terdapat diujung gang, Artinya posisi depan taksi mengarah kesini dan berhenti dekat “saung” milik warga. Sisi kiri adalah rumah warga dan terlihat pula pada sisi kanan adalah pagar depan SMPN 38 Jakarta.(foto diambil Oktober 2013)
Pandangan Gang Sempit dari luar. Terlihat pintu gerbang SMPN 38 (kanan foto) dan Gang Sempit tempat taksi terjebak (kiri). Taksi masuk dariujung Gang Sempit dekat kuburan TPU Karet Bivak yaitu Jl. Karet Pasar Baru Barat. Dan jika misalnya taksi berhasil keluar, maka akan menembus jalan ini yang lebih lebar, yaitu Jl. Karet Pasar Baru Barat-I (foto diambil Oktober 2013)
Penulis Terlambat Datang Saat Cek Ke Lokasi Kejadian
Sebenarnya admin telah mendengar cerita ini pada siang hari tepat di hari tersebut, namun karena terlambat datang, kami hanya disuguhkan oleh suasana warga yang masih ramai dengan obrolan yang mengherankan dan tak masuk akal.
Sayangnya, taxi yang bersangkutan ternyata juga sudah dievakuasi warga saat menjelang Subuh, maka kami tak memiliki bukti gambar atau foto untuk jangka waktu bertahun-tahun lamanya, agar dapat dilampirkan sebagai pembuktian pada artikel kami.
Oleh karenanya, tanpa foto maka cerita nyata yang sangat misterius dan sangat aneh ini tak kami muat dalam sebuah artikel karena akan diangap isapan jempol belaka. Akhirnya, baru kali inilah kami dapat membuatnya karena terdapat foto dari salah satu blogger di blogspot.
Pada kesempatan dulu itu, kami hanya mendapatkan “sisa-sisa bukti” yang tak kalah mengherankan. Terlihat aspal di gang tersebut yang telah bergaris-garis oleh tindihan benda berat, menandakan taxi tersebut terseret-seret.
Selain itu dikatakan pula oleh beberapa saksi, bahwa untuk mengevakuasi taxi tersebut, mereka harus membongkar beberapa beton tong sampah agar taxi dapat ditarik keluar gang. Dan warga juga terpaksa menambahkan beberapa balok dan multiplek, agar ban taxi dapat memijak lalu ditarik keluar gang sempit itu.
Lalu, timbul pertanyaan di benak kami yang kadang ngawur walau mungkin terjadi entah bagaimana, “Jadi, apakah taxi tersebut berjalan masuk gang dengan “menyeret” badan taxinya sendiri tanpa ban yang menyentuh aspal?”
Peta lokasi dimana taksi tersebut berada di gang sempit yang dapat menembus ke Kuburan Bivak, persis disebelah SMPN 38 Jakarta Pusat.
Ada pertanyaan kedua kami yang tak kalah mengherankan dan tak dapat dijawab bahkan oleh warga setempat yang mana rumah-rumah mereka saling berdesak-desakan dan berada persis sekali dipinggir gang, yaitu: “Apakah para warga setempat tak ada yang mendengar deru mesin mobil / taxi saat masuk ke gang sempit itu?”.
Kali ini ada jawabnya, namun serempak hampir semua warga menjawab bahwa mereka tak mendengar ada deru mobil atau taxi tersebut. Tiba-tiba saja saat menjelang subuh-lah, mereka sontak kaget dan heran, tiba-tiba ada taksi yang sedang “nongkrong” di dalam gang sempit dengan supir yang sudah pingsan. Wow!!
Persis di depan gang tersebut juga terlihat ada seperti pos atau saung tempat tiap malam biasanya warga “nongkrong” disaat ronda malam, yang kata mereka juga ternyata pada malam itu, kebetulan juga sepi!
Sebuah kebetulan? atau suatu kesempatan bagi hantu-hantu itu agar dapat naik taksi sekaligus bergaya kepada sesama mereka? :p Namun bisa saja karena malam menjelang Subuh saat itu hujan rintik-rintik, membuat warga enggan untuk keluar rumah.
Terlihat warga setempat yang bingung masih tampak berkerumun, bagaimana bisa sebuah taksi dapat masuk ke gang sempit di daerahnya?
Perlu diketahui pula, bahwa TPU di daerah ini ada dua buah, yaitu TPU Karet Bivak dan TPU Karet Tengsin. TPU Karet Bivak berada persis diperempatan jalan besar atau hook , jalan KH. Mas Mansyur yaitu jalan yang menghubungkan Jl. Jenderal Sudirman menuju ke Tanah Abang (jika anda dari Jl. Jenderal Sudirman)
Lalu jalan itu “dipotong” oleh sebuah jalan melintang dan menjadi sebuah perempatan, jika ke kiri Penjernihan, Pejompongan dan jika ke kanan adalah yang melintas di depan Hotel Sangrila, yaitu jalan Galunggung.
Sedangkan yang kedua adalah TPU Karet Tengsin, itu lain lagi, TPU itu adalah tempat dimana makam ustadz Uje yang terkenal kini dimakamkan. (lihat lokasi via satelit)
Suasana saat pak Teto sang supir taksi diinterogasi oleh warga di ruang pos RW setempat.
Sebenarnya terkadang kami sering mendapat kabar mengenai peristiwa-peristiwa mistis dan misterius sejenis yang tak dapat dijelaskan oleh nalar, tapi karena tak adanya pembuktian berupa gambar atau foto, maka banyak diantara cerita tersebut tak kami turunkan ke dalam artikel, karena bisa jadi akan dibilang hoax.
Demikianlah cerita misteri kali ini yang memang benar-benar terjadi dan akhirnya dapat kami informasikan, semoga kita semua dalam lindungan-Nya karena baik kejadian tersebut di atas maupun kejadian-kejadian ganjil dan aneh yang pernah terjadi, semuaa adalah merupakan rahasia Ilahi.
Dan semoga kita sebagai mahluk ciptaan-Nya dapat selalu berpikirian positif serta mengambil hikmah yang baik atas kejadian tersebut. Karena kita hidup dan bernapas berkat kemurahan dan kasih sayang dari-Nya. Semoga cerita diatas dapat menjadikan info dan pelajaran berharga.
Kala itu hari Selasa pagi, seluruh warga sekitar RW 06 Jl. Karet Pasar Baru Barat, Karet Tengsin, Tn. Abang, Jakarta Pusat sontak kaget bukan kepalang. Mereka digemparkan dengan suatu kejadian yang misterius, aneh tapi nyata dan penuh dengan keganjilan, terselubung oleh misteri yang tak akan terpecahkan!
Kejadian tersebut sebenarnya tak bisa dicerna oleh nalar sehat, namun semua itu kita kembalikan kepada Sang Pencipta segalanya, karena semua kejadian yang ada di jagad ini atas kehendak-Nya, tinggal kita sebagai manusia yang beriman menyikapinya secara arif, positif dan bijaksana. Karena segala kejadian di muka bumi dan diseluruh alam ini adalah atas kehendak dan kuasa-Nya.
Diawali Hujan Rintik Dini Hari
Diawali pada dini hari diwaktu itu, Senin malam Selasa di malam nan sepi, kota megapolitan Jakarta diiringi oleh hujan rintik-rintik tiada henti, tepatnya sekitar jam 00:30 seudah masuk hari Selasa dini hari, Bapak Teto Desto seorang supir taxi dari perusahaan ’’P’’ Taxi sudah keliling kesana-kemari namun belum jua mendapat sewa/penumpang.
Ketika Bapak Teto Desto melewati Jalan sekitar Manggarai tepatnya di depan salah satu bar dan diskotik, bapak beranak empat tersebut diberhentikan oleh tiga sosok wanita cantik.
Ketika taksinya mulai menepi, Bapak Teto tidak ada firasat apapun, namanya juga sebagai pelayan jasa, ia langsung saja mempersilahkan konsumennya untuk masuk ke dalam taksinya sembari mengucapkan rutintas salamnya “Selamat pagi Non, silahkan masuk.. ingin diantar kemana ..?”.
Namun ketiga wanita tersebut diam saja tidak berkata sedikitpun. Setibanya di salah satu terowongan tepat di lampu merah, (sepertinya di Jl. Galunggung, saat berada dibawahunderpass Dukuh Atas) bapak beranak empat tersebut menegur kembali dengan pertanyaan yang sama, dan akhirnya salah satu dari penumpang tersebut menjawab dengan nada terputus-putus, ’’jalan aja dan lurus’’.
Ke Arah Kuburan Karet Bivak, Jakarta.
Dinginnya udara akibat rintik hujan di Jakarta pada malam itu dan ditambah pula oleh suhu AC di dalam taxi, membuat suasana di dalamnya menjadi sedikit mencekam dan anehnya mereka tetap tak berucap satu patah katapun, tetap hening.
TPU Karet Bivak Jakarta Pusat
Karenanya, seketika itu pula entah kenapa, pak Teto juga mulai mencurigai adanya ketidakberesan dari penumpang di dalam taxi sewaannya tersebut.
Tapi apa boleh buat pikirnya, ia harus dan wajib mengantarkan sewanya ke tempat tujuan walaupun ia sendiri belum mengetahui kemana.
Akhirnya setelah taxi melintasi jalan diseberang TPU (Tempat Pemakaman Umum) Karet Bivak, salah satu dari penumpang tersebut berkata, ’’Nanti balik arah, pak…”.
Maka, pak Teto pun berbalik arah memutar (sepertinya saat berada di Jl. KH. Mas Mansyur saat mengarah ke Jl. Jenderal Sudirman, lalu berbalik arah, kini mengarah sebaliknya, ke arah Tanah Abang).
Pandangan jalanan tanpa aspal dari jalan raya KH Mas Mansyur. “Di depan truk masuk belok ke kiri…”. Inilah jalanan yang harus dilalui takdi dengan belok ke kiri setelah truk-truk parkir, berada diantara Kuburan Karet Bivak (disisi kanan) dan rumah warga (disisi kiri). Setelah masuk sekitar 200 meter ada Gang Sempit belok ke kiri dimana tempat taksi itu akhirnya berhenti.
Tak lama berselang, lalu terdengar lagi ucapan, “Di depan truk masuk belok ke kiri…” (sepertinya dari Jl. KH. Mas Mansyur, masuk ke Jl. Karet Pasar Baru Barat persis sebelum Kuburan Karet Bivak, karena di Jl. Raya KH. Mas Mansyur yang berada di depan jalan itu memang ada beberapa truk yang selalu mangkal).
Otomatis pak Teto terus mengikuti ucapan wanita itu. Maka ia pun mulai memasuki jalanan kecil tanpa aspal diantara TPU Karet Bivak dan perumahan warga, namun masih pas dengan dua mobil jika saling berpapasan.
Tak lama kemudian terdengar lagi ucapan sosok itu, “belok kiri…’’, ujar salah satu penumpang. Bapak Teto belum menyadari dan tak terasa aneh, bahwa arah yang disebutkan adalah sebuah gang kecil alias jalan kampung yang berada disamping Kuburan atau TPU Karet Bivak.
Rute taksi dari arah Manggarai hingga ke TPU Karet Bivak (garis merah), lalu berhenti hingga akhirnya ditemukan oleh warga setempat (titik kuning)
Setelah salah satu penunpangnya turun, pak Teto diminta untuk menunggu sebentar, sementara dua penumpang lainnya masih berada dibangku belakang.
Lumayan lama setelahnya, pak Teto pun penasaran dan menoleh untuk melihat kedua penumpang yang masih ada dibangku belakang dan seketika itupun ia pingsan. Tiba-tiba ia sadar oleh bantuan warga saat menjelang Subuh, dan ia sudah berada di dalam sebuah pos RW di daerah itu.
Sesi Investigasi Tanya Jawab Dengan Supir Taxi, Pak Teto Desto.
Ketika ditanyakan apa yang terlihat oleh bapak Teto ketika belok menuju ke arah tersebut, bapak empat anak tersebut menjawab, ’’Ketika itu saya melihat yang ada bukan TPU, namun rumah-rumah gedongan yang mewah-mewah’’.
Kenapa Bapak bisa masuk di gang sempit seperti ini ?
Pak Teto menjawab lagi sambil masih terheran-heran, ’’Saya juga nggak ngerti mas, sebab malam itu yang terlihat oleh saya hanya rumah mewah dan megah dengan jalanan yang luas tidak sesempit ini dan yang lebih nggak masuk akal kenapa taxi yang saya bawa bisa melewati jalan setapak yang lebarnya tak lebih dari dua meter???” pak Teto balik bertanya dengan muka masih terheran-heran.
Gang sempit inilah tempat taksi pak Tato masuk, posisi depan taksi mengarah kedepan sana dekat “saung” warga, terlihat atap “saung” yang kanan kirinya terdapat saluran air atau got, tembok pada sisi kiri adalah tembok pembatas SMPN 38 Jakarta.
“Padahal, mas bisa lihat sendiri keempat ban mobil taxi saya itu berada diatas kanan kiri saluran got!’, tandasnya dengan muka penuh keheranan.
“Nah, sampai detik inipun, nggak mungkin saya bisa menjalankan taxi tersebut untuk keluar dari gang ini lagi dan balik kembali menuju ujung gang yang telah saya lewati semalam’’, jelas pak Teto dengan nada terbata-bata heran.
Perlu ketahui bahwa memang gang tersebut pernah admin datangi, yang hanyalah tipe jalan setapak yang luasnya memang tak lebih dari 2 meter dan dikanan kiri gang tersebut masing-masing juga terdapat saluran got yang terbuka.
Sedangkan persis disebelah kanan taxi adalah pemukiman warga yang begitu penuh sesak, dan di sebelah kirinya adalah tembok gedung sekolah SMPN 38 Jakarta.
Lalu, bagaimana ceritanya bapak bisa disuruh menunggu di sini?
’’Begini mas… ketika itu salah satu penumpang wanita tersebut menyuruh saya berhenti di sini, dia bilang ‚’’Tunggu’, ya…” – sebagai pelayan jasa yang baik saya wajib menunggu tanpa menggerutu walaupun saat itu sekujur bulu kuduk saya mulai merinding entah kenapa”, jelas pak Teto.
Kemana arah salah satu wanita penumpang itu pergi, pak?
Pak Teto hanya menunjuk ke kuburan yang semalam tadi dia lihat sebagai rumah-rumah mewah tanpa ia bersuara sedikitpun. Mungkin dia masih tak percaya dan kaget sebab kenyataannya di pagi itu menunjukkan bahwa komplek rumah-rumah mewah tersebut adalah merupakan komplek Pemakaman Umum (Kuburan) Karet Bivak, bukan rumah-rumah mewah seperti yang ia lihat tadi malam.
Beginilah posisi taksi di dalam Gang sempit yang terjebak dan berhenti dekat “saung” warga yang dikemudikan oleh pak Teto, membuat warga berkerumun dan terlihat takjub bahkan tak percaya, hingga mereka akhirnya menuju lokasi dan dapat melihat dengan matanya sendiri.
Gang Sempit tempat taksi berpenumpang hantu “terjebak”. Pada sisi pandangan ini taksi dari arah kuburan yang terdapat diujung gang. Artinya posisi depan taksi mengarah kesini. Terlihat pula atap “saung” milik warga. (foto diambil Oktober 2013)
Gang Sempit dengan kedua sisi kanan-kiri terdapat got terbuka tempat taksi berpenumpang hantu “terjebak”. Tebok sebelah kanan adalah pagar batas SMPN 38 Jakarta. Pada sisi pandangan ini taksi dari arah kuburan yang terdapat diujung gang, Artinya posisi depan taksi mengarah kesini, Terlihat pula atap “saung” milik warga. (foto diambil Oktober 2013)
Lalu kapan bapak mulai menyadari bahwa ada keganjilan atau keanehan di dalam taxi yang bapak bawa…?
“Ya….itu mas, saat penumpang yang satu turun dan bilang ‘’’tunggu’’ dia jalan beberapa langkah lalu nggak terlihat lagi oleh saya, lalu dengan rasa nggak karuan yang kuat sekali, dalam hati saya berkata, agar saya melihat ke kaca spion dalam diatas dasboard, untuk melihat kedua penumpang lainnya yang masih duduk di belakang, kok rasanya ada keanehan, tapi pas saya menoleh ke bangku belakang… saat itu pula saya mulai tidak sadarkan diri lagi….’’ kenangnya.
Kenapa bapak bisa tidak sadarkan diri pada saat itu?
Dengan intonasi yang masih gemetar, bapak empat anak itu menjelaskan, ‘’’Gimana saya nggak pingsan mas… ketika saya menoleh ke bangku belakang untuk melihat ke arah penumpang yang lainnya…..’’ pak Teto sontak berhenti berbicara dan tunduk terdiam.
Lalu ia meneruskan jawabannya, “Pas aku lihat, kedua penumpang tersebut memiliki wajah yang nggak karuan bentuknya! Dan amat sangat menakutkan!!”, tambah pak Teto yang sorot matanya terlihat kosong tak fokus di dalam ruangan pos RW setempat, lalu kembali menundukkan wajahnya sambil menggelengkan kepala dan berhenti berbicara.
Seluruh warga yang ada di ruang pos RW pun ikut terdiam. Mungkin saja pak Teto diam tertunduk dan menggelang kepala karena masih teringat oleh wajah menakutkan dari sosok hantu tersebut.
Kemudian ia mulai melanjutkan ceritanya, “Saat itulah saya mulai nggak sadarkan diri dan akhirnya saya baru mengetahui kalau saya sudah berada di dalam Pos RW 06 Karet Tengsin ini, yang katanya saya di bopong oleh warga tadi pagi ke Pos RW ini, ‘’ sambil ia menunjuk Bapak Haji Imron sebagai ketua RW 06 setempat.
Posisi taksi yang mengantarkan tiga sosok wanita hantu, terlihat masih berada di dalam gang sempit dekat kuburan Karet Bivak, Jakarta sebelum dievakuasi warga.
Pandangan lebih lebar Gang Sempit tempat taksi berpenumpang hantu “terjebak”. Pada sisi pandangan ini taksi dari arah kuburan yang terdapat diujung gang, Artinya posisi depan taksi mengarah kesini dan berhenti dekat “saung” milik warga. Sisi kiri adalah rumah warga dan terlihat pula pada sisi kanan adalah pagar depan SMPN 38 Jakarta.(foto diambil Oktober 2013)
Pandangan Gang Sempit dari luar. Terlihat pintu gerbang SMPN 38 (kanan foto) dan Gang Sempit tempat taksi terjebak (kiri). Taksi masuk dariujung Gang Sempit dekat kuburan TPU Karet Bivak yaitu Jl. Karet Pasar Baru Barat. Dan jika misalnya taksi berhasil keluar, maka akan menembus jalan ini yang lebih lebar, yaitu Jl. Karet Pasar Baru Barat-I (foto diambil Oktober 2013)
Penulis Terlambat Datang Saat Cek Ke Lokasi Kejadian
Sebenarnya admin telah mendengar cerita ini pada siang hari tepat di hari tersebut, namun karena terlambat datang, kami hanya disuguhkan oleh suasana warga yang masih ramai dengan obrolan yang mengherankan dan tak masuk akal.
Sayangnya, taxi yang bersangkutan ternyata juga sudah dievakuasi warga saat menjelang Subuh, maka kami tak memiliki bukti gambar atau foto untuk jangka waktu bertahun-tahun lamanya, agar dapat dilampirkan sebagai pembuktian pada artikel kami.
Oleh karenanya, tanpa foto maka cerita nyata yang sangat misterius dan sangat aneh ini tak kami muat dalam sebuah artikel karena akan diangap isapan jempol belaka. Akhirnya, baru kali inilah kami dapat membuatnya karena terdapat foto dari salah satu blogger di blogspot.
Pada kesempatan dulu itu, kami hanya mendapatkan “sisa-sisa bukti” yang tak kalah mengherankan. Terlihat aspal di gang tersebut yang telah bergaris-garis oleh tindihan benda berat, menandakan taxi tersebut terseret-seret.
Selain itu dikatakan pula oleh beberapa saksi, bahwa untuk mengevakuasi taxi tersebut, mereka harus membongkar beberapa beton tong sampah agar taxi dapat ditarik keluar gang. Dan warga juga terpaksa menambahkan beberapa balok dan multiplek, agar ban taxi dapat memijak lalu ditarik keluar gang sempit itu.
Lalu, timbul pertanyaan di benak kami yang kadang ngawur walau mungkin terjadi entah bagaimana, “Jadi, apakah taxi tersebut berjalan masuk gang dengan “menyeret” badan taxinya sendiri tanpa ban yang menyentuh aspal?”
Peta lokasi dimana taksi tersebut berada di gang sempit yang dapat menembus ke Kuburan Bivak, persis disebelah SMPN 38 Jakarta Pusat.
Ada pertanyaan kedua kami yang tak kalah mengherankan dan tak dapat dijawab bahkan oleh warga setempat yang mana rumah-rumah mereka saling berdesak-desakan dan berada persis sekali dipinggir gang, yaitu: “Apakah para warga setempat tak ada yang mendengar deru mesin mobil / taxi saat masuk ke gang sempit itu?”.
Kali ini ada jawabnya, namun serempak hampir semua warga menjawab bahwa mereka tak mendengar ada deru mobil atau taxi tersebut. Tiba-tiba saja saat menjelang subuh-lah, mereka sontak kaget dan heran, tiba-tiba ada taksi yang sedang “nongkrong” di dalam gang sempit dengan supir yang sudah pingsan. Wow!!
Persis di depan gang tersebut juga terlihat ada seperti pos atau saung tempat tiap malam biasanya warga “nongkrong” disaat ronda malam, yang kata mereka juga ternyata pada malam itu, kebetulan juga sepi!
Sebuah kebetulan? atau suatu kesempatan bagi hantu-hantu itu agar dapat naik taksi sekaligus bergaya kepada sesama mereka? :p Namun bisa saja karena malam menjelang Subuh saat itu hujan rintik-rintik, membuat warga enggan untuk keluar rumah.
Terlihat warga setempat yang bingung masih tampak berkerumun, bagaimana bisa sebuah taksi dapat masuk ke gang sempit di daerahnya?
Perlu diketahui pula, bahwa TPU di daerah ini ada dua buah, yaitu TPU Karet Bivak dan TPU Karet Tengsin. TPU Karet Bivak berada persis diperempatan jalan besar atau hook , jalan KH. Mas Mansyur yaitu jalan yang menghubungkan Jl. Jenderal Sudirman menuju ke Tanah Abang (jika anda dari Jl. Jenderal Sudirman)
Lalu jalan itu “dipotong” oleh sebuah jalan melintang dan menjadi sebuah perempatan, jika ke kiri Penjernihan, Pejompongan dan jika ke kanan adalah yang melintas di depan Hotel Sangrila, yaitu jalan Galunggung.
Sedangkan yang kedua adalah TPU Karet Tengsin, itu lain lagi, TPU itu adalah tempat dimana makam ustadz Uje yang terkenal kini dimakamkan. (lihat lokasi via satelit)
Suasana saat pak Teto sang supir taksi diinterogasi oleh warga di ruang pos RW setempat.
Sebenarnya terkadang kami sering mendapat kabar mengenai peristiwa-peristiwa mistis dan misterius sejenis yang tak dapat dijelaskan oleh nalar, tapi karena tak adanya pembuktian berupa gambar atau foto, maka banyak diantara cerita tersebut tak kami turunkan ke dalam artikel, karena bisa jadi akan dibilang hoax.
Demikianlah cerita misteri kali ini yang memang benar-benar terjadi dan akhirnya dapat kami informasikan, semoga kita semua dalam lindungan-Nya karena baik kejadian tersebut di atas maupun kejadian-kejadian ganjil dan aneh yang pernah terjadi, semuaa adalah merupakan rahasia Ilahi.
Dan semoga kita sebagai mahluk ciptaan-Nya dapat selalu berpikirian positif serta mengambil hikmah yang baik atas kejadian tersebut. Karena kita hidup dan bernapas berkat kemurahan dan kasih sayang dari-Nya. Semoga cerita diatas dapat menjadikan info dan pelajaran berharga.
Minggu, 30 Maret 2014
Kisah-Kisah Mengenai Doppelganger
Dikatakan bahwa di dunia ini setiap manusia memiliki kembaran dari dimensi lain alias Doppelganger dan jika ditemui maka mereka akan bernasib buruk. Ternyata tokoh-tokoh penting di dunia pernah bertemu Doppelganger diri mereka sendiri dan kisah tersebut benar-benar pertanda buruk. Berikut merupakan cerita 10 tokoh dunia yang melihat bayangan mereka sendiri.
Doppelganger sendiri merupakan kata yang berasal dari bahasa Jerman, yang terbagi menjadi 2 kata yaitu Doppel (Double) dan Ganger (Walker). yang dapat di artikan sebagai kembaran anda yang berjalan/bergerak/hidup.
1. Johann Wolfgang von Goethe
Merupakan seorang penulis, penyair dan politisi yang berasal dari jerman. Karya-karyanya sangat terkenal di bidang tulis, dimana setiap tulisannya di baca oleh masyarakat luas dan di hormati.
Suatu hari Goethe yang sedang berjalan-jalan dan depresi karena meninggalkan perempuan bernama Frederika bertemu dengan sosok misterius yang berjalan kearah dirinya. Dikatakan saat itu Goethe melihat sosok tersebut dengan mata batinnya bukan dengan matanya secara langsung. Sosok misterius yang ia lihat tidak lain dan tidak bukan adalah Goethe sendiri walaupun dengan baju yang berbeda, tidak lama sosok itu kemudian menghilang.
Uniknya, 8 tahun kemudian Goethe menemukan dirinya berjalan di jalan yang sama ketika dirinya menemui Doppelganger dirinya. Tiba-tiba ia menyadari bahwa ia menggunakan pakaian yang sama dengan sosok Doppelganger dirinya 8 tahun yang lalu.
2. Catherine The Great
Merupakan figur dari abad ke-18 yang merupakan ratu dari Rusia. Diceritakan bahwa suatu malam dirinya berbaring di ranjang dan tiba-tiba pelayannya mengatakan kepada dirinya bahwa mereka melihat dirinya berjalan keruang kekaisaran. Catherine kemudian menyelidiki hal tersebut dan dikatakan ia benar-benar melihat Doppelganger dirinya sedang duduk santai di singasananya.
Melihat hal itu, Catherine memerintahkan pasukannya untuk menembak Doppelganger dirinya tersebut. Tidak diceritakan apakah peluru tersebut memiliki efek terhadap bayangan tersebut, namun mengerikannya Catherine meninggal beberapa saat kemudian.
3. Percy Bysshe Shelley
Merupakan seorang penyair jenius, dirinya lebih dikenal sebagai suami dari Mary Shelley (Penulis kisah Frankenstein). Sebelum Percy kena kecelakaan pelayaran, ia menceritakan pengalamannya melihat Doppelganger ke Mary.
Percy mengatakan bahwa ia sering melihat bayangan dirinya, dimana beberapa kali terdapat pengalaman dihantui oleh bayangannya. Suatu ketika ia sedang ke teras dan secara mengejutkan disapa oleh bayangannya tersebut: "Berapa lamakah kau bermaksud untuk memuaskan dirimu?" Ternyata bayangan Percy juga pernah terlihat oleh temannya yang bernama Jane Williams.
4. Sir Frederick Carne Rasch
Pada tahun 1906, Parlemen British mengadakan sedang rapat dan seorang anggota parlemen, Sir Gilbert Parker mengikuti debat tersebut yang kemudian ia melihat sesama anggota parlemennya yaitu Sir Frederick sedang duduk dekat dengan dirinya.
Hal ini mengejutkan dirinya karena ternyata dikatakan bahwa Sir Frederick mengalami flu yang membuat dia berhalangan hadir. Ketika dirinya menyapa bayangan tersebut, bayangan tersebut tidak bereaksi dan hanya memberikan ekspresi suram. Saat Sir Gilbert Parker menoleh kembali ke tempat bayangan tersebut berada, bangku itu sudah kosong dan bayangan Sir Frederick telah hilang.
Mendengar cerita itu, Sir Frederick Carne Rasch sendiri ternyata tidak begitu kaget karena ia memang sangat ingin ikut serta dalam perdebatan parlemen tersebut. Ia mengatakan masuk akal jika bayangan dirinya mengambil jati dirinya untuk ikut dalam debat tersebut yang berasal dari keinginannya.
5. Queen Elizabeth I
Merupakan ratu yang berkuasa di Inggris pada tahun 1558-1603. Dirinya di kenal sebagai orang yang karismatik, cerdas dan berwibawa. Namun suatu hari ia mengaku melihat Doppelganger dirinya berbaring tak bergerak di ranjangnya bagaikan mayat. Pengalaman tersebut menghantui dirinya karena merupakan pertanda kematian.
Akan tetapi di katakan bahwa hal tersebut merupakan halusinasi semata karena dirinya yang telah tua. Namun ternyata dirinya meninggal tidak beberapa lama setelah dirinya melihat Doppelgangerdirinya.
6. Maria de Jesus de Agreda
Walaupun di katakan bahwa Doppelganger merupakan pertanda buruk, dikatakan bahwa terkadang Anda bisa mengontrolnya dan menggunakannya sebagai tubuh ke-2 yang dapat berinteraksi di tempat lain.
Pada abad ke-17, penjelajah dunia baru terkejut bahwa suku di New Mexico telah melakukan praktik ajaran katolik. Ketika ditanyakan ke suku tersebut, mereka mengatakan bahwa telah diajarkan oleh seorang gadis berbalut biru. Dengan beberapa pencarian oleh beberapa pendeta, akhirnya diketahui bahwa fenomena tersebut merupakan Maria de Agreda, seorang biarawati muda berbalut baju biru Spanyol.
Ia mengatakan bahwa dirinya mengajarkan suku India tersebut dengan melokasikan dirinya menyebrangi samudera. Anehnya, Mary memang tidak pernah meninggalkan tempatnya dan ia mengatakan ia hanya mengetahui bahwa ia berjalan ke suatu tanah yang tidak pernah dijelajahi.
Di katakan bahwa dirinya mendapatkan pemberian ilahi atau tuhan. Kemudian dirinya dapat digambarkan sebagai selebritas dunia karena kemampuannya. Namun setelah itu dia mengubah cerita dimana dirinya dipaksa mengatakan bahwa dia bisa melakukan hal tersebut yaitu menciptakan bayangan dirinya dan menyebrangi samudra. Jadi mungkin saja kisah ini memang adalah kisah palsu.
7. Abraham Lincoln
Ya, Sosok ini pasti sudah Anda kenal sebagai presiden Amerika Serikat. Abraham di kenal sebagai seorang yang jujur dan terbuka akan hal-hal paranormal. Dimana suatu ketika dirinya sedang duduk di kursinya dan melihat bayangan dirinya di cermin memiliki 2 wajah.
Bayangan lainnya pucat dan berhantu, ia terkejut dan berdiri dari kursinya, akan tetapi bayangan tersebut hilang, namun ketika ia mencoba untuk duduk dan melihat kecermin tersebut, ia melihat bayangan tersebut lagi.
Istrinya mendengarkan cerita dari Lincoln dan mengatakan bahwa bayangan tersebut memberikan tanda bahwa dirinya akan di pilih kedua kalinya untuk menjadi presiden Amerika namun ia tidak akan hidup setelah menjadi presiden Amerika untuk kedua kalinya. Mengejutkannya ramalan itu ternyata benar.
8. George Tryon
22 Juni 1893 merupakan hari yang tidak begitu bagus bagi Admiral George Tryon. ia mengkomandokan 2 kapal yang berlayar dari Siria. Sayangnya suatu ketika ia memerintahkan kedu akapal untuk berputar ke arah masing-masing dan tentu saja hal ini mengakibatkan tabrakan langsung kepada ke-2 kapal tersebut. Hal tersebut mengakibatkan kerusakan pada kapal dan kapal yang ditumpangi Admiral George Tryon tersebut tenggelam bersama dengan 357 orang pada kapal tersebut. Kata terakhirnya adalah "Ini merupakan sepenuhnya salah diriku".
Di saat yang sama istri dari Tryon sedang melakukan pesta bersama teman-temannya di London. Saat itu ada tamu kejutan yaitu Tryon hadir di pesta tersebut dimana ia hanya terdiam, dan berjalan menuruni tangga, hingga dirinya berjalan ke ruangan lukisan dan membuka pintu seakan-akan dia akan pergi, sebelum akhirnya ia benar-benar menghilang. Dikatakan bahwa Admiral Tryon menggunakan baju yang sama ketika dirinya akan pergi mengkomandokan kapal.
9. Guy de Maupassant
Merupakan penulis Perancis terkenal yang menceritakan mengenai kisah Doppelganger dirinya. Bayangan dirinya bukan hanya berbicara kepada dirinya, namun juga duduk dan mulai mendiktekan cerita singkat kepada dirinya.
De Maupassant mengatakan bahwa cerita terakhirnya merupakan kisah yang berasal dari bayangannya sendiri. Cerita tersebut berjudul "The Horla", yaitu suatu kisah dimana seorang pria mengalami ganguan kejiawaan yaitu dirinya di konsumsi oleh roh jahat yang menumpangi dirinya.
Versi lain dari cerita tersebut mengatakan bahwa , bayangannya tidak mendiktekan buku tersebut dan hanya menghilang ketika Maupassant yang ketakutan memanggil pelayannya. Akan tetapi bayangannya kembali beberapa bulan kemudian dan memasuki ruangan menulis. Bayangan tersebut kemudian menatap De Maupassant dengan ekspresi sedih, duduk dan medekatkan wajahnya ke tangannya. Saat itu juga Maupassant menderita penyakit yang terus bertambah parah dan ia meninggal mengalami gangguan kejiwaan 1 tahun kemudian di rumah sakit jiwa.
10. Emilie Sagee
Mungkin ini merupakan cerita Doppelganger yang paling menakutkan, jika biasanya Doppelganger hanya dilihat oleh orang terkait maka yang satu ini dilihat oleh banyak orang. Hal ini terjadi ketika Sagee bekerja di sekolah khusus perempuan. dimana ia adalah seorang guru yang sangat baik, akan tetapi ia terus berpindah-pindah kerja. Dalam 16 tahun ia telah berpindah kerja sebanyak 19 kali.
Pada tahun 1845, sekolah-sekolah tahu alasannya kenapa yakni karena Sagee telah mengalami aktivitas Doppelganger yang luar biasa. Bayangan dirinya pertama kali terlihat di kelas dimana 13 muridnya menyaksikan bayangannya berdiri di sisi Sagee dan mencerminkan gerakan dirinya. Kemudian bayangannya berdiri di belakang dirinya dan melakukan aksi pantonim dari berbagai gerakannya, Sagee sendiri menyadari kehadiran bayangannya tersebut.
Beberapa saat kemudian bayangannya tersebut yang hanya muncul di kelas, dapat bergerak ke segala tempat dan bayangannya tersebut menjadi permanen atau memiliki tubuh fisik dan mulai menganggu anak-anak di sekolah tersebut. Beberapa orang mengatakan bahwa bayangan tersebut dapat menembus tubuh mereka dan bagaikan sehelai kain yang melewati diri mereka. Walaupun Sagee merupakan guru yang sangat baik, namun kepala sekolah terpaksa memecat dirinya dikarenakan komplain yang di terima oleh orang tua murid yang khawatir.
Lukisan-Lukisan Paling Mengerikan
Berikut ini merupakan 10 lukisan paling menakutkan di Dunia dimana terdapat berbagai macam misteri yang menyebabkan kesialan dan ketakutan terhadap lukisan ini.
Kalo kata "kesialan" kyknya kurang tepat ya... Kata "kengerian" atau "ketakutan" yg tepat buat menggambarkan lukisan ini. Langsung aja dah kita liat penampakannya.
1. HEADS SEVERED
Merupakan lukisan yang di ciptakan oleh Theodore Gercault. Lukisan ini merupakan lukisan yang paling terkenal dari berbagai macam karya seni yang di hasilkannya, lukisan ini juga terkenal akan gaya artistik dari sang pelukis.
Konon Lukisan yang menggambarkan 2 kepala mayat ini terinspirasi dari dirinya yang melihat beberapa organ tubuh manusia di rumah mayat maupun potongan tubuh manusia di lab rumah sakit.
2. STUDY AFTER VELAZQUEZ’S PORTRAIT OF INNOCENT X
Merupakan lukisan yang di ciptakan oleh seniman terkenal pada abad 20, yaitu Francis Bacon.
Gaya lukisannya terkenal berani dan memiliki unsur gelap dalam bentuk figur-figur atau tokoh tertentu, lukisan ciptaanya terjual sangat mahal bahkan walau hanya sebuah kanvas saja.
Dalam lukisan ini di gambarkan bahwa paus tersebut sedang termenung dan akan seperti sedang berbicara, bacon menggambarkan bahwa paus ini sedang menjerit.
3. THE HANDS RESIST HIM
Merupakan lukisan yang di ciptakan oleh Bill Stoneham pada tahun 1972 di Oakland, California. Lukisan ini juga di kenal sebagai lukisan paling menyeramkan di dunia.
Dalam lukisan ini di gambarkan kakak laki-laki dan adik perempuan dimana banyak tangan sedang mencoba untuk keluar di balik pintu, hanya sebuah kaca rapuh yang menahan keberadaan mereka.
Di katakan bahwa anak kecil pada lukisan ini bergerak pada malam hari bahkan berkelahi.
4. THE CRYING BOY
Merupakan lukisan yang di ciptakan oleh Bruno Amadio. Lukisan ini mengambarkan seorang anak kecil dengan air mata yang mengalir ke pipinya.
Sang pelukis mengekspresikan kesedihan mendalam pada lukisan anak ini, dimana tidak ada seorang pun yang dapat menahan emosinya ketika melihat tangisan anak kecil ini.
Lukisan ini terkenal akan berbagai legenda dimana kebakaran dan kematian menghantui lukisan ini, bahkan lukisan ini terkenal terkutuk dimana terjadi kebakaran pada gedung dimana lukisan ini di pamerkan.
5. THE SCREAM
Merupakan lukisan yang di ciptakan oleh Edvard Munch, dan juga merupakan lukisan yang paling terkenal di dunia di karenakan harganya yang sangat mahal bahkan untuk beberapa tipe dari lukisan ini.
Di kabarkan bahwa orang-orang merasa sakit, bahkan merasa depresi ketika mendalami lukisan ini. Bahkan di katakan bahwa lukisan ini membawa ketidak beruntungan kepada orang yang menyentuk atau menjatuhkan lukisan ini.
6. PAINTING
Merupakan salah satu dari Lukisan yang diciptakan oleh Francis Bacon, dimana harga lukisan ini sangat mahal dalam pelelangan.
Lukisan ini sangat mengerikan dimana di katakan bahwa ketika anda mencoba untuk memahami dan merasakan unsur dari seni lukisan ini anda akan merasakan ketakutan dan mencoba untuk bersembunyi.
Bacon terkenal akan gaya lukisannya yang dimana menyampaikan tragedi dari keberadaan seseorang atau makhluk hidup.
7.THE NIGHTMARE
]Merupakan lukisan dari seniman yang bernama John Fuseli. Setelah Lukisan ini di pamerkan oleh Fuseli, lukisan ini terkenal akan penampakan mengerikan kutukan terhadap orang tidur.
Lukisan ini sangat terkenal hingga fuseli mengambar beberapa versi dari lukisan ini, di lukisan ini dapat terlihat incubus yang iblis laki-laki yang menggoda perempuan ketika mereka tidur, dimana ia duduk di atas dada dari orang yang tertidur tersebut.
8.POGO THE CLOWN
Merupakan lukisan yang di gambar oleh John Wayne Gacy, seorang pembunuh berantai di dalam sejarah amerika, dimana gacy telah melakukan pembunuhan paling tidak sekitar 33 pria dan anak remaja.
Dalam lukisan ini di gambarkan ego dari gacy, dimana gacy sendiri memakai pakaian badut yaitu sebagai Pogo.
9.PICTURE OF DORIAN GRAY
Merupakan lukisan dari seorang seniman yang bernama Ivan Albright.
Lukisan ini memiliki gaya lukisan yang sangat realistis, dimana lukisan ini juga mengandung unsur fantasi. Gaya seni lukisan fantasi ini dalam dunia seni sendiri mendeskripsikan kenyataan atau realita dari kebenaran terdalam sebuah objek yang di lihat oleh sang pelukis.
Dalam lukisan yang di gambarkan ini mengekspresikan kemerosotan jiwa dari seorang pria muda.
10. SATURN DEVOURING HIS SON
Merupakan lukisan yang di lukis oleh seniman bernama Francisco Goya.
Dalam legenda di katakan bahwa ayah dari dewa menenlan anaknya sendiri untuk menyakinkan bahwa tiada yang lebih hebat daripada dirinya, dalam lukisan ini di gambarkan pembunuhan anak.
Lukisan ini juga tidak pernah di maksudkan untuk di pamerkan kepada publik, di karenakan lukisan ini di lukis dan hanya di pajang di rumahnya dengan beberapa lukisan kesuraman yang di lukisnya.
Koleksi-koleksi lukisannya terkenal sebagai “The Black Painting”.
Kalo kata "kesialan" kyknya kurang tepat ya... Kata "kengerian" atau "ketakutan" yg tepat buat menggambarkan lukisan ini. Langsung aja dah kita liat penampakannya.
1. HEADS SEVERED
Merupakan lukisan yang di ciptakan oleh Theodore Gercault. Lukisan ini merupakan lukisan yang paling terkenal dari berbagai macam karya seni yang di hasilkannya, lukisan ini juga terkenal akan gaya artistik dari sang pelukis.
Konon Lukisan yang menggambarkan 2 kepala mayat ini terinspirasi dari dirinya yang melihat beberapa organ tubuh manusia di rumah mayat maupun potongan tubuh manusia di lab rumah sakit.
2. STUDY AFTER VELAZQUEZ’S PORTRAIT OF INNOCENT X
Merupakan lukisan yang di ciptakan oleh seniman terkenal pada abad 20, yaitu Francis Bacon.
Gaya lukisannya terkenal berani dan memiliki unsur gelap dalam bentuk figur-figur atau tokoh tertentu, lukisan ciptaanya terjual sangat mahal bahkan walau hanya sebuah kanvas saja.
Dalam lukisan ini di gambarkan bahwa paus tersebut sedang termenung dan akan seperti sedang berbicara, bacon menggambarkan bahwa paus ini sedang menjerit.
3. THE HANDS RESIST HIM
Merupakan lukisan yang di ciptakan oleh Bill Stoneham pada tahun 1972 di Oakland, California. Lukisan ini juga di kenal sebagai lukisan paling menyeramkan di dunia.
Dalam lukisan ini di gambarkan kakak laki-laki dan adik perempuan dimana banyak tangan sedang mencoba untuk keluar di balik pintu, hanya sebuah kaca rapuh yang menahan keberadaan mereka.
Di katakan bahwa anak kecil pada lukisan ini bergerak pada malam hari bahkan berkelahi.
4. THE CRYING BOY
Merupakan lukisan yang di ciptakan oleh Bruno Amadio. Lukisan ini mengambarkan seorang anak kecil dengan air mata yang mengalir ke pipinya.
Sang pelukis mengekspresikan kesedihan mendalam pada lukisan anak ini, dimana tidak ada seorang pun yang dapat menahan emosinya ketika melihat tangisan anak kecil ini.
Lukisan ini terkenal akan berbagai legenda dimana kebakaran dan kematian menghantui lukisan ini, bahkan lukisan ini terkenal terkutuk dimana terjadi kebakaran pada gedung dimana lukisan ini di pamerkan.
5. THE SCREAM
Merupakan lukisan yang di ciptakan oleh Edvard Munch, dan juga merupakan lukisan yang paling terkenal di dunia di karenakan harganya yang sangat mahal bahkan untuk beberapa tipe dari lukisan ini.
Di kabarkan bahwa orang-orang merasa sakit, bahkan merasa depresi ketika mendalami lukisan ini. Bahkan di katakan bahwa lukisan ini membawa ketidak beruntungan kepada orang yang menyentuk atau menjatuhkan lukisan ini.
6. PAINTING
Merupakan salah satu dari Lukisan yang diciptakan oleh Francis Bacon, dimana harga lukisan ini sangat mahal dalam pelelangan.
Lukisan ini sangat mengerikan dimana di katakan bahwa ketika anda mencoba untuk memahami dan merasakan unsur dari seni lukisan ini anda akan merasakan ketakutan dan mencoba untuk bersembunyi.
Bacon terkenal akan gaya lukisannya yang dimana menyampaikan tragedi dari keberadaan seseorang atau makhluk hidup.
7.THE NIGHTMARE
]Merupakan lukisan dari seniman yang bernama John Fuseli. Setelah Lukisan ini di pamerkan oleh Fuseli, lukisan ini terkenal akan penampakan mengerikan kutukan terhadap orang tidur.
Lukisan ini sangat terkenal hingga fuseli mengambar beberapa versi dari lukisan ini, di lukisan ini dapat terlihat incubus yang iblis laki-laki yang menggoda perempuan ketika mereka tidur, dimana ia duduk di atas dada dari orang yang tertidur tersebut.
8.POGO THE CLOWN
Merupakan lukisan yang di gambar oleh John Wayne Gacy, seorang pembunuh berantai di dalam sejarah amerika, dimana gacy telah melakukan pembunuhan paling tidak sekitar 33 pria dan anak remaja.
Dalam lukisan ini di gambarkan ego dari gacy, dimana gacy sendiri memakai pakaian badut yaitu sebagai Pogo.
9.PICTURE OF DORIAN GRAY
Merupakan lukisan dari seorang seniman yang bernama Ivan Albright.
Lukisan ini memiliki gaya lukisan yang sangat realistis, dimana lukisan ini juga mengandung unsur fantasi. Gaya seni lukisan fantasi ini dalam dunia seni sendiri mendeskripsikan kenyataan atau realita dari kebenaran terdalam sebuah objek yang di lihat oleh sang pelukis.
Dalam lukisan yang di gambarkan ini mengekspresikan kemerosotan jiwa dari seorang pria muda.
10. SATURN DEVOURING HIS SON
Merupakan lukisan yang di lukis oleh seniman bernama Francisco Goya.
Dalam legenda di katakan bahwa ayah dari dewa menenlan anaknya sendiri untuk menyakinkan bahwa tiada yang lebih hebat daripada dirinya, dalam lukisan ini di gambarkan pembunuhan anak.
Lukisan ini juga tidak pernah di maksudkan untuk di pamerkan kepada publik, di karenakan lukisan ini di lukis dan hanya di pajang di rumahnya dengan beberapa lukisan kesuraman yang di lukisnya.
Koleksi-koleksi lukisannya terkenal sebagai “The Black Painting”.
Sabtu, 29 Maret 2014
Feng Sui Cinta Buat Yang Masih Jomblo Kronis
Ilmu kuno cina ini ternyata tak hanya membahas soal tata letak rumah. Feng shui juga memiliki pengaruh terhadap pola kehidupan sesorang, termasuk soal cinta. Untuk kamu yang single dan ingin mendapat pasangan, bisa liat tips feng shui di bawah ini:
1. Singkirkan sementara foto pribadi dari kamar, Gantilah dengan lukisan orang berpasangan. Atau lukisan yang mengandung unsur air, seperti air terjun, sungai atau pantai. Bagi yang memiliki pria idaman, letakan fotonya di bagian sudut barat daya kamar tidur. Energi cinta yang mengalir di sana akan mempengaruhi hubungan Anda dengan pria/wanita yang disukai.
2. Tata ulang kamar dengan dekorasi hiasan orang berpasangan. Misalnya seperti boneka tedy bear, hiasan keramik pria dan wanita, atau yang lainnya. Hiasan berpasangan akan membangkitkan energi seseorang untuk mencari pasangan.
3. Ganti cat kamar dengan merah marun, biru tua dengan aksen warna emas yang dapat membangkitkan energi kasih sayang.
4. Pastikan pintu kamar dapat mudah terbuka. Pintu yang tersendat atau serat akan mempersulit energi percintaan yang masuk.
5. Letakan hiasan warna merah marun dan berikan hiasan lentera mungil atau huruf kanji berwarna kuning, di sudut barat daya posisi kamar. Menurut kepercayaan Cina hiasan gantunng ini merupakan simbol untuk melaju ke jenjang pernikahan.
Semoga Dengan Feng Shui Cinta ini memang benar mujarab bagi sahabat anehdidunia.com untuk segera mendapatkan pasangan yang di idam idamkan.
1. Singkirkan sementara foto pribadi dari kamar, Gantilah dengan lukisan orang berpasangan. Atau lukisan yang mengandung unsur air, seperti air terjun, sungai atau pantai. Bagi yang memiliki pria idaman, letakan fotonya di bagian sudut barat daya kamar tidur. Energi cinta yang mengalir di sana akan mempengaruhi hubungan Anda dengan pria/wanita yang disukai.
2. Tata ulang kamar dengan dekorasi hiasan orang berpasangan. Misalnya seperti boneka tedy bear, hiasan keramik pria dan wanita, atau yang lainnya. Hiasan berpasangan akan membangkitkan energi seseorang untuk mencari pasangan.
3. Ganti cat kamar dengan merah marun, biru tua dengan aksen warna emas yang dapat membangkitkan energi kasih sayang.
4. Pastikan pintu kamar dapat mudah terbuka. Pintu yang tersendat atau serat akan mempersulit energi percintaan yang masuk.
5. Letakan hiasan warna merah marun dan berikan hiasan lentera mungil atau huruf kanji berwarna kuning, di sudut barat daya posisi kamar. Menurut kepercayaan Cina hiasan gantunng ini merupakan simbol untuk melaju ke jenjang pernikahan.
Semoga Dengan Feng Shui Cinta ini memang benar mujarab bagi sahabat anehdidunia.com untuk segera mendapatkan pasangan yang di idam idamkan.
Penyebab Banyak Kapal Hilang di Segitiga Bermuda
Misteri hilangnya beberapa kapal laut dan pesawat terbang di wilayah yang disebut "Segitiga Bermuda" kini memunculkan teori baru.
Singkirkan jauh-jauh dugaan kita tentang pesawat luar angkasa alien, anomali waktu, piramida raksasa bangsa Atlantis, atau fenomena meteorologis.
Segitiga Bermuda adalah sebuah fenomena gas akut biasa, demikian tulis Salem-News.com. Gas alam, sama seperti gas yang dihasilkan oleh air mendidih. Terutama gas metana, adalah tersangka utama di balik hilangnya beberapa pesawat terbang dan kapal laut.
Bukti dari penemuan yang membawa sudut pandang baru terhadap misteri yang menghantui dunia selama bertahun-tahun itu tertuang dalam laporan American Journal of Physics.
Professor Joseph Monaghan meneliti hipotesis itu ditemani oleh David May di Monash University, Melbourne, Australia.
Dua hipotesis dari penelitian itu adalah balon-balon raksasa gas metana keluar dari dasar lautan yang menyebabkan sebagian besar (tidak mengatakan semua) kecelakaan misterius di lokasi itu.
Ivan T Sanderson sebenarnya telah mengidentifikasi zona-zona misterius selama tahun 1960-an. Sanderson bahkan menggambarkan sebenarnya zona-zona misterius itu lebih berbentuk seperti ketupat ketimbang segitiga.
Sanderson menemukan bahwa bukan saja Segitiga Bermuda tetapi Laut Jepang dan Laut Utara adalah dua area tempat kejadian misterius sering terjadi.
Para Oseanograf yang menjelajah di dasar laut Segitiga Bermuda dan Laut Utara, wilayah di antara Eropa daratan dan Inggris melaporkan menemukan banyak kandungan metana dan situs-situs bekas longsoran.
Berangkat dari keterkaitan itu dan data-data yang tersedia, dua peneliti itu menggambarkan apa yang terjadi jika sebuah balon metana raksasa meledak dari dasar laut.
Metana yang biasanya membeku di bawah lapisan bebatuan bawah tanah, bisa keluar dan berubah menjadi balon gas yang membesar secara geometris ketika ia bergerak ke atas. Ketika mencapai permukaan air, balon berisi gas itu akan terus membesar ke atas dan ke luar.
Teori ini berhasil diuji coba di laboratorium dan hasilnya memuaskan beberapa orang tentang penjelasan yang masuk akal seputar misteri lenyapnya pesawat-pesawat dan kapal laut yang melintas di wilayah tersebut.
Menurut Bill Dillon dari U.S Geological Survey, air bercahaya putih itulah penyebabnya. Di daerah segitiga maut Bermuda dan juga di beberapa daerah lain sepanjang tepi pesisir benua, terdapat "tambang metana".
Tambang ini terbentuk kalau gas metana menumpuk di bawah dasar laut yang tak dapat ditembusnya. Gas ini dapat lolos tiba-tiba kalau dasar laut retak.
Lolosnya tidak kepalang tangung. Dengan kekuatan yang luar biasa, tumpukan gas itu menyembur ke permukaan sambil merebus air, membentuk senyawa metana hidrat.
Air yang dilalui gas ini mendidih sampai terlihat seperti "air bercahaya putih". Blow out serupa yang pernah terjadi di laut Kaspia sudah banyak menelan anjungan pengeboran minyak sebagai korban.
Regu penyelamat yang dikerahkan tidak menemukan sisa sama sekali. Mungkin karena alat dan manusia yang menjadi korban tersedot pusaran air, dan jatuh kedalam lubang bekas retakan dasar laut, lalu tanah dan air yang semula naik ke atas tapi kemudian mengendap lagi di dasar laut, menimbun mereka semua.
Setiap kapal yang terperangkap di dalam balon gas raksasa itu akan langsung goyah dan tenggelam ke dasar lautan. Jika balon itu cukup besar dan memiliki kepadatan yang cukup, maka pesawat terbang pun bisa dihantam jatuh olehnya.
Pesawat terbang yang terjebak di balon metana raksasa, berkemungkinan mengalami keruskan mesin karena diselimuti oleh metana dan segera kehilangan daya angkatnya.
Singkirkan jauh-jauh dugaan kita tentang pesawat luar angkasa alien, anomali waktu, piramida raksasa bangsa Atlantis, atau fenomena meteorologis.
Segitiga Bermuda adalah sebuah fenomena gas akut biasa, demikian tulis Salem-News.com. Gas alam, sama seperti gas yang dihasilkan oleh air mendidih. Terutama gas metana, adalah tersangka utama di balik hilangnya beberapa pesawat terbang dan kapal laut.
Bukti dari penemuan yang membawa sudut pandang baru terhadap misteri yang menghantui dunia selama bertahun-tahun itu tertuang dalam laporan American Journal of Physics.
Professor Joseph Monaghan meneliti hipotesis itu ditemani oleh David May di Monash University, Melbourne, Australia.
Dua hipotesis dari penelitian itu adalah balon-balon raksasa gas metana keluar dari dasar lautan yang menyebabkan sebagian besar (tidak mengatakan semua) kecelakaan misterius di lokasi itu.
Ivan T Sanderson sebenarnya telah mengidentifikasi zona-zona misterius selama tahun 1960-an. Sanderson bahkan menggambarkan sebenarnya zona-zona misterius itu lebih berbentuk seperti ketupat ketimbang segitiga.
Sanderson menemukan bahwa bukan saja Segitiga Bermuda tetapi Laut Jepang dan Laut Utara adalah dua area tempat kejadian misterius sering terjadi.
Para Oseanograf yang menjelajah di dasar laut Segitiga Bermuda dan Laut Utara, wilayah di antara Eropa daratan dan Inggris melaporkan menemukan banyak kandungan metana dan situs-situs bekas longsoran.
Berangkat dari keterkaitan itu dan data-data yang tersedia, dua peneliti itu menggambarkan apa yang terjadi jika sebuah balon metana raksasa meledak dari dasar laut.
Metana yang biasanya membeku di bawah lapisan bebatuan bawah tanah, bisa keluar dan berubah menjadi balon gas yang membesar secara geometris ketika ia bergerak ke atas. Ketika mencapai permukaan air, balon berisi gas itu akan terus membesar ke atas dan ke luar.
Teori ini berhasil diuji coba di laboratorium dan hasilnya memuaskan beberapa orang tentang penjelasan yang masuk akal seputar misteri lenyapnya pesawat-pesawat dan kapal laut yang melintas di wilayah tersebut.
Menurut Bill Dillon dari U.S Geological Survey, air bercahaya putih itulah penyebabnya. Di daerah segitiga maut Bermuda dan juga di beberapa daerah lain sepanjang tepi pesisir benua, terdapat "tambang metana".
Tambang ini terbentuk kalau gas metana menumpuk di bawah dasar laut yang tak dapat ditembusnya. Gas ini dapat lolos tiba-tiba kalau dasar laut retak.
Lolosnya tidak kepalang tangung. Dengan kekuatan yang luar biasa, tumpukan gas itu menyembur ke permukaan sambil merebus air, membentuk senyawa metana hidrat.
Air yang dilalui gas ini mendidih sampai terlihat seperti "air bercahaya putih". Blow out serupa yang pernah terjadi di laut Kaspia sudah banyak menelan anjungan pengeboran minyak sebagai korban.
Regu penyelamat yang dikerahkan tidak menemukan sisa sama sekali. Mungkin karena alat dan manusia yang menjadi korban tersedot pusaran air, dan jatuh kedalam lubang bekas retakan dasar laut, lalu tanah dan air yang semula naik ke atas tapi kemudian mengendap lagi di dasar laut, menimbun mereka semua.
Setiap kapal yang terperangkap di dalam balon gas raksasa itu akan langsung goyah dan tenggelam ke dasar lautan. Jika balon itu cukup besar dan memiliki kepadatan yang cukup, maka pesawat terbang pun bisa dihantam jatuh olehnya.
Pesawat terbang yang terjebak di balon metana raksasa, berkemungkinan mengalami keruskan mesin karena diselimuti oleh metana dan segera kehilangan daya angkatnya.
Misteri Legenda Kyai Jalak dan Sunan Lawu
Surya Kaping 11, Oktober 2011. Pukul 03.00 wib sampailah di Cemoro Sewu (wilayah Magetan, Jatim), merupakan Posko 1 pendakian Gunung Lawu. Pada saat hendak ke Puncak Lawu sesampai di Sanggar Pamelengan Bawarasa lokasi muksa KPH Condronegoro (Kerabat Keraton Kasunanan Surakarta). Di lokasi itulah terjadi momentum sejarah dan momentum spiritual, saat di mana terjadinya pertemuan pertama kalinya dengan Kyai Jalak.
Kyai Jalak
Kyai Jalak
Kyai Jalak berwujud mirip burung jalak khas Gunung Lawu. Namun warna bulunya agak berbeda, karena jalak Lawu berwarna hitam pekat, sedangkan Kyai Jalak warna bulunya coklat tua gelap, dengan paruh dan kaki berwarna kuning gading. Kyai Jalak tampak menghampiri keberadaan kami, bertengger di dahan yang hanya berjarak sekitar 2 meter dari tempat kami berdiri. Ketika saya ulurkan tangan, mengejutkan sekali ternyata burung Jalak itu hinggap di telapak tangan. Hanya beberapa detik lalu meloncat ke tanah dan berjalan menyusuri tanah. Kami ikuti saja karena burung itu tampak menuntun atau memandu membawa kami untuk memasuki halaman Sanggar Pamelengan Bawarasa. Burung itu menunjukkan sesuatu. Lalu mengitari batu hitam besar, kami ikuti. Setelah itu dia hinggap di dahan, matanya menatap kami sangat tajam. Lalu kami pejamkan mata mencoba berinteraksi secara batin.
Pada saat saya ambil foto dan video setelah saya putar ternyata tidak jadi, tidak keluar gambarnya alias gagal total! Karena saya ingin sekali mengabadikannya, maka sesampai di rumah hanya bisa saya lukis atas apa yang telah terekam di benak memori atas peristiwa itu, dan hasilnya sedemikian rupa seperti dapat para pembaca saksikan sendiri. Sanggar Pamelengan Bawarasa pun yang tampak bukan seperti fisik aslinya. Lukisan itu merupakan visualisasi memori saya yang merekam fenomena atau fakta metafisik.
Kyai Jalak dan Sejarah Muksa Prabu Brawijaya V
Peristiwa itu menjadi pengalaman istimewa sekaligus pembuktian bahwa cerita soal Kyai Jalak dan Sunan Lawu yang diyakini masyarakat sebagai penjaga Gunung Lawu bukanlah sekedar mitologi atau dongeng. Melainkan bisa berwujud nyata (mangejawantah) dan sungguh-sungguh ada dan terjadi. Kyai Jalak merupakan saudara muda (adik) Sunan Lawu. Pada kesempatan itu kami sempat terjadi interaksi dan dialog singkat yang berisi keterangan amat sangat berharga bagi saya pribadi.
Kyai jalak memiliki nama asli Wangsa Menggala, sedangkan Sunan Lawu nama aslinya Dipo Menggolo. Beliau berdua merupakan penguasa/sesepuh wilayah lereng Gunung Lawu pada sekitar 6 abad yang lalu. Pada saat Sang Prabu Brawijaya 5 yang didampingi dua orang pamomongnya yakni Ki Sabdo Palon dan Ki Noyo Genggong hendak mencari tempat pamuksan, beliau berdua lah yang telah mengantar dan menunjukkan jalan kepada Prabu Brawijaya V untuk menemukan tempat yang tepat untuk muksa.
Beranjak dari Cemoro Sewu, naik ke arah puncak Lawu melalui parit dan tanjakan curam, membabat gerumbul hutan, hingga sampailah pada salah satu puncaknya, yang disebut sebagai Hargo Dalem (berada pada ketinggian -+ 3000 mdpl). Di sanalah Sang Prabu melakukan muksa, melebur raga dengan sukma, menyatukannya dengan ngelmu panunggalan, pangracut, warangka manjing curiga untuk menggapai kasampurnan jati.
Sementara itu setelah Sang Prabu Brawijaya 5 muksa, kedua orang spiritualis (pamomong raja-raja besar Nusantara) itu melanjutkan pendakian hingga sampai pada Puncak Hargo Dumiling sekitar 3200mdpl. Di situlah beliau berdua melakukan muksa. Puncak Hargo Dumiling tepat di bawah puncak Lawu Hargo Dumilah yang berada pada ketinggian 3265 mdpl dan menyusul Sang Prabu ke “tempat samar” mangeja-alus ing papan samar menjadi Ki Lurah Semar Badranaya sambil berjanji kelak setelah 500 tahun lebih sedikit akan kembali mangejawantah, untuk mendampingi momongannya yang bertugas njejegake soko guru bangsa.
Sebagaimana pralampita yang termaktub dalam serat Jongko Joyoboyo “petikan serat tangan”, bahwa kembalinya Ki Sabdapalon dan Nayagenggong akan ditandai dengan meletusnya Gunung Merapi hingga terbelah menjadi dua (sigar) di tengah kawahnya (letusan tahun 2010), dan Surabaya tersambung dengan Madura (jembatan Suramadu).
Puncak Hargo Dumilah (3265 mdpl) merupakan puncak tertinggi Gunung Lawu, di mana pada saat musim kemarau suhu di malam hari bisa mencapai minus 5 derajat celsius. Posisinya hanya bersebelahan dengan Pasar diyeng yang disebut juga dengan “pasar setan” karena saking banyaknya penghuni titah alus di sana. Di bawah pasar diyeng dan puncak Hargo Dumilah terdapat sendang drajat. Di Sendang Drajat itulah (selain Puralaya Agung Kotagede dan Imogiri), menjadi salah satu tempat panggemblengan bagi calon presiden RI, agar menjadi presiden yang bersifat ayom, ayem, tentrem, mampu memberikan berkah agung untuk bangsa dan negaranya.
Dewi Untari dan Kupu-Kupu Misterius
Kembali lagi soal Kyai Jalak (mbah Jalak) dan Sunan Lawu (mbah Lawu). Setelah beliau menunjukkan jalan kepada Prabu Brawijaya 5, singkat cerita, beliau diperintahkan oleh Sang Prabu bila kelak mereka berdua raganya mati, akan ditugaskan untuk menjadi penjaga Lawu sebagai “pelaksana harian” di bawah naungan Sang Penjaga utama yakni Dewi Untari keturunan dari Dewi Nawangsih. Dewi Nawang Sih adalah putri tunggal Ki Ageng Tarub dengan Dewi Nawang Wulan yang diperistri oleh Raden Bondan Kejawan (Putra Prabu Brawijaya).
Dengan kata lain, Dewi Untari mulai menjadi penjaga Gunung Lawu pada sekitar abad 15 atau silsilahnya kira-kira dua generasi (cucu) setelah Prabu Brawijaya 5.
Pada saat mendaki ke Gunung Lawu, seringkali dilihat kupu-kupu berwana dominan hitam, namun di tengah kedua sayapnya terdapat bulatan besar berwarna biru mengkilap. Kupu-kupu itu menjadi pertanda kehadiran Anda disambut (diijinkan) oleh Penjaga Utama Gunung Lawu. Biarkan kupu-kupu itu hinggap di kepala atau pundak Anda, dan mengikuti perjalanan Anda untuk beberapa saat lamanya. Jangan menganggu, mengusir dan membunuhnya. Tidak ada larangan dan pantangan bila ingin memotret, asalkan Anda bisa memotretnya. Pada kenyataannya seperti diakui oleh banyak pendaki, memang sekali memotret kupu-kupu itu walau kadang tampak sangat jinak dan tidak takut oleh keberadaan manusia.
Pada saat saya ambil foto dan video setelah saya putar ternyata tidak jadi, tidak keluar gambarnya alias gagal total! Karena saya ingin sekali mengabadikannya, maka sesampai di rumah hanya bisa saya lukis atas apa yang telah terekam di benak memori atas peristiwa itu, dan hasilnya sedemikian rupa seperti dapat para pembaca saksikan sendiri. Sanggar Pamelengan Bawarasa pun yang tampak bukan seperti fisik aslinya. Lukisan itu merupakan visualisasi memori saya yang merekam fenomena atau fakta metafisik.
Kyai Jalak dan Sejarah Muksa Prabu Brawijaya V
Peristiwa itu menjadi pengalaman istimewa sekaligus pembuktian bahwa cerita soal Kyai Jalak dan Sunan Lawu yang diyakini masyarakat sebagai penjaga Gunung Lawu bukanlah sekedar mitologi atau dongeng. Melainkan bisa berwujud nyata (mangejawantah) dan sungguh-sungguh ada dan terjadi. Kyai Jalak merupakan saudara muda (adik) Sunan Lawu. Pada kesempatan itu kami sempat terjadi interaksi dan dialog singkat yang berisi keterangan amat sangat berharga bagi saya pribadi.
Kyai jalak memiliki nama asli Wangsa Menggala, sedangkan Sunan Lawu nama aslinya Dipo Menggolo. Beliau berdua merupakan penguasa/sesepuh wilayah lereng Gunung Lawu pada sekitar 6 abad yang lalu. Pada saat Sang Prabu Brawijaya 5 yang didampingi dua orang pamomongnya yakni Ki Sabdo Palon dan Ki Noyo Genggong hendak mencari tempat pamuksan, beliau berdua lah yang telah mengantar dan menunjukkan jalan kepada Prabu Brawijaya V untuk menemukan tempat yang tepat untuk muksa.
Beranjak dari Cemoro Sewu, naik ke arah puncak Lawu melalui parit dan tanjakan curam, membabat gerumbul hutan, hingga sampailah pada salah satu puncaknya, yang disebut sebagai Hargo Dalem (berada pada ketinggian -+ 3000 mdpl). Di sanalah Sang Prabu melakukan muksa, melebur raga dengan sukma, menyatukannya dengan ngelmu panunggalan, pangracut, warangka manjing curiga untuk menggapai kasampurnan jati.
Sementara itu setelah Sang Prabu Brawijaya 5 muksa, kedua orang spiritualis (pamomong raja-raja besar Nusantara) itu melanjutkan pendakian hingga sampai pada Puncak Hargo Dumiling sekitar 3200mdpl. Di situlah beliau berdua melakukan muksa. Puncak Hargo Dumiling tepat di bawah puncak Lawu Hargo Dumilah yang berada pada ketinggian 3265 mdpl dan menyusul Sang Prabu ke “tempat samar” mangeja-alus ing papan samar menjadi Ki Lurah Semar Badranaya sambil berjanji kelak setelah 500 tahun lebih sedikit akan kembali mangejawantah, untuk mendampingi momongannya yang bertugas njejegake soko guru bangsa.
Sebagaimana pralampita yang termaktub dalam serat Jongko Joyoboyo “petikan serat tangan”, bahwa kembalinya Ki Sabdapalon dan Nayagenggong akan ditandai dengan meletusnya Gunung Merapi hingga terbelah menjadi dua (sigar) di tengah kawahnya (letusan tahun 2010), dan Surabaya tersambung dengan Madura (jembatan Suramadu).
Puncak Hargo Dumilah (3265 mdpl) merupakan puncak tertinggi Gunung Lawu, di mana pada saat musim kemarau suhu di malam hari bisa mencapai minus 5 derajat celsius. Posisinya hanya bersebelahan dengan Pasar diyeng yang disebut juga dengan “pasar setan” karena saking banyaknya penghuni titah alus di sana. Di bawah pasar diyeng dan puncak Hargo Dumilah terdapat sendang drajat. Di Sendang Drajat itulah (selain Puralaya Agung Kotagede dan Imogiri), menjadi salah satu tempat panggemblengan bagi calon presiden RI, agar menjadi presiden yang bersifat ayom, ayem, tentrem, mampu memberikan berkah agung untuk bangsa dan negaranya.
Dewi Untari dan Kupu-Kupu Misterius
Kembali lagi soal Kyai Jalak (mbah Jalak) dan Sunan Lawu (mbah Lawu). Setelah beliau menunjukkan jalan kepada Prabu Brawijaya 5, singkat cerita, beliau diperintahkan oleh Sang Prabu bila kelak mereka berdua raganya mati, akan ditugaskan untuk menjadi penjaga Lawu sebagai “pelaksana harian” di bawah naungan Sang Penjaga utama yakni Dewi Untari keturunan dari Dewi Nawangsih. Dewi Nawang Sih adalah putri tunggal Ki Ageng Tarub dengan Dewi Nawang Wulan yang diperistri oleh Raden Bondan Kejawan (Putra Prabu Brawijaya).
Dengan kata lain, Dewi Untari mulai menjadi penjaga Gunung Lawu pada sekitar abad 15 atau silsilahnya kira-kira dua generasi (cucu) setelah Prabu Brawijaya 5.
Pada saat mendaki ke Gunung Lawu, seringkali dilihat kupu-kupu berwana dominan hitam, namun di tengah kedua sayapnya terdapat bulatan besar berwarna biru mengkilap. Kupu-kupu itu menjadi pertanda kehadiran Anda disambut (diijinkan) oleh Penjaga Utama Gunung Lawu. Biarkan kupu-kupu itu hinggap di kepala atau pundak Anda, dan mengikuti perjalanan Anda untuk beberapa saat lamanya. Jangan menganggu, mengusir dan membunuhnya. Tidak ada larangan dan pantangan bila ingin memotret, asalkan Anda bisa memotretnya. Pada kenyataannya seperti diakui oleh banyak pendaki, memang sekali memotret kupu-kupu itu walau kadang tampak sangat jinak dan tidak takut oleh keberadaan manusia.
Soleh Lawu
Nah, bagi para pendaki, biasanya sudah memahami etika saat bertemu Kyai Jalak, yakni tidak boleh mengganggunya. Apalagi mencelakai dan mengusirnya.
Munculnya Kyai Jalak di hadapan para pendaki, bukan bermaksud mau mencelakai, justru sebaliknya akan menjaga dan menjadi penunjuk jalan bagi para pendaki. Sebaliknya jika diganggu atau dicelakai biasanya si pendaki akan tersesat bahkan terperosok jurang atau hilang masuk ke dimensi metafisik. Karenanya wajarlah Gunung Lawu menyimpan segudang misteri.
Sering pula terjadi kasus hilangnya para pendaki, tanpa meninggalkan jejak dan tidak ditemukan jasad korbannya. Menurut sedulur penjaga posko 1 Cemoro Sewu, Mas Soleh Lawu, hilangnya para pendaki karena masuk ke dimensi metafisik.
Saya akhirnya membuktikan sendiri ternyata benar apa yang dikatakan oleh Mas Soleh (yang asli Cirebon itu). Mas Soleh “terdampar” sampai di Gunung Lawu karena mengikuti petunjuk gaib dari Cirebon, untuk pergi ke arah timur, kemudian sampailah di Pasarean Ki Ageng Giring di daerah Sodo, Kec. Giring, Kab Gunung Kidul Yogyakarta untuk beberapa tahun lamanya singgah di sana. Hingga pada suatu ketika mendapat perintah Ki Ageng Giring untuk pergi lagi ke arah timur, hingga kini Mas Soleh menjadi “sing mbahureksa” posko 1 Cemoro Sewu.
Hidupnya untuk manembah kepada Gusti, dengan cara menyatu dan berselaras dengan alam. Mas Soleh membaktikan hidupnya untuk melindungi hutan dari kebakaran, menjaga hutan agar tetap bersih bahkan seringkali menolong para pendaki yang tersesat, sakit atau ikut mengevakuasi jika ada korban jiwa.
Perjalanan ke timur Mas Soleh telah menemukan apa sejatinya hidup. Begitulah cara Mas Soleh menggapai hidup yang sejati, hidupnya telah berguna memberikan penghidupan dan kehidupan bagi seluruh makhluk tanpa pilih-kasih, baik dari kalangan bangsa manusia, hewan, tumbuhan, dan mahluk halus penghuni sekitar Gunung Lawu. Sekalipun jauh dari simbol-simbol kesalehan agama semitis abrahamik, namun menurut saya pribadi, karena mampu berharmoni dengan alam, dan menjadikan tumbuhan, binatang, gunung sebagai gurunya, maka layaklah mas Soleh menjadi mursyid sejati bagi siapapun yang tidak suka menghina dan memandang sebelah mata kepada sesama titah urip. Serta bagi siapapun yang terbuka pola pikir dan mata hatinya. Apalagi gurunya mas Soleh adalah guru paling jujur. Alam semesta, binatang, dan tumbuhan telah mengajarkan kepada kita semua sebuah kejujuran yang paling mulia.
Semoga Bermanfaat
Salam Karaharjan
Isyarat Apa Merapi Batuk Jelang Pemilu?
Kemarin Gunung Merapi di Yogyakarta kembali "batuk". Gunung berapi teraktif di Pulau Jawa itu menyemburkan material pasir dan kerikil. Beberapa permukiman penduduk di sekitarnya pun tak luput dari guyuran hujan abu, misalnya beberapa desa di Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah.
Akibat aktivitas merapi, penduduk di sekitarnya panik mencari tempat aman untuk berlindung. Letupan merapi kali ini cukup unik karena terjadi menjelang pemilu, tepatnya di saat masa kampanye partai politik.
Ada sebuah kajian tentang kidung kuno leluhur orang Jawa yang mengaitkan letusan Merapi ini dengan kisah Sabdo Palon dan Noyo Genggong. Keduanya merupakan abdi dalem dan pendamping Prabu Brawijaya V, Raja Majapahit sekitar abad 15.
Sabdo Palon dan Noyo Genggong bertugas mendampingi dan memberi masukan kepada Prabu Brawijaya V tentang banyak hal. Termasuk ketika Brawijaya bertemu dengan Sunan Kalijaga pada 1478. Kidung ini diabadikan dalam beberapa buku klasik, misalnya Buku: Sabdo Palon dan Naya Genggong Nagih Janji serta Buku: Jangka Sabdo Palon dan Naya Genggong.
Kisah keduanya juga sering dipentaskan dalam pewayangan, ludruk dan ketoprak di beberapa daerah di Jawa. Banyak versi buku menulis tentang cerita dua orang puno kawan ini. Bahkan beberapa penulis mengabadikannya dalam novel sejarah, misalnya karya Damar Shashanka berjudul: Sabda Palon; Ketika Majapahit Sirna dan Islam Menaklukkan Jawa.
Namun inti dari berbagai versi kisah Sabdo Palon dan Noyo Genggong itu sama, bahwa kelak keduanya bakal kembali muncul di Tanah Jawa, menyebarkan agama budi. Kidung itu sesuai dengan ramalah Sri Aji Joyoboyo ke delapan, bahwa kelak Sabdo Palon akan kembali ke Nusantara mendampingi dan berkiprah mendampingi penguasa suatu kerajaan.
Hal itu sesuai dengan janji Sabdo Palon sendiri pada saat melihat Prabu Brawijaya V masuk Islam. Kisah ini terjadi ketika masa islamisasi terjadi di Jawa, ketika Majapahit ditaklukkan oleh kerajaan Islam Demak, Jawa Tengah. Ketika itu Brawijaya V ditaklukkan oleh anaknya sendiri, Raden Patah yang kelak keturunanya menguasai dinasti Mataraman Islam.
Konon, saat Majapahit menyerah kepada Demak, Prabu Brawijaya V pun menjadi muallaf. Brawijaya bersabda dengan lemah lembut, mengharapkan kedua punakawannya itu agar masuk Islam. Tapi Sabda Palon tetap menolak. "Diriku ini sekarang sudah memeluk Agama Rasul (Islam). Wahai kalian kakang berdua (Sabdo Palon dan Naya Genggong), ikutlah memeluk agama suci ini lebih baik karena ini agama mulia."
Ternyata Sabdo Palon dan Naya Genggong menolak dengan kata-kata kasar. "Hamba tidak mau memeluk agama Islam. Sebab hamba ini sesungguhnya Raja Dang Hyang (Penguasa Gaib) tanah Jawa. Memelihara kelestarian anak cucu (penghuni tanah Jawa) serta semua para raja yang memerintah di tanah Jawa. Sudah menjadi suratan karma kita harus berpisah sang prabu."
"Hanya saja saya menghaturkan sebuah pesan agar paduka menghitung. Kelak sepeninggal hamba, apabila sudah datang waktunya, genap lima ratus tahun, mulai hari ini, akan saya ganti agama (di Jawa), agama Budi akan saya sebarkan di tanah Jawa."
"Siapa saja yang tidak mau memakai, akan saya hancurkan. Akan saya berikan kepada cucu saya sebagai tumbal, makhluk halus berwarna-warni (kekuatan negatif alam). Belum puas hati hamba, apabila belum hancur lebur. Saya akan membuat pertanda. Pertanda sebagai janji serius saya, ketika Gunung Merapi sudah meletus mengeluarkan lahar ke arah selatan barat mengalirnya, berbau busuk air laharnya. Itulah waktu saya sudah mulai menyebarkan agama Budi. Merapi janji saya, menggelegar seluruh jagad. Kehendak Tuhan, segalanya pasti akan berganti, tak mungkin untuk diubah lagi."
Lalu isyarat merapi batuk kemarin tepat saat masa kampanye pemilu 2014 apakah ada kaitannya dengan janji Sabdo Palon dan Naya Genggong? Anda boleh tidak percaya, toh itu hanya sekadar dongeng. Namun tidak bisa ditampik bahwa di negeri ini masih ada beberapa orang yang mempercayainya.
Yang percaya dengan dongeng Sabdo Palon dan Naya Genggong tentu mengait-ngaitkan letusan Merapi ini dengan hadirnya tokoh penting di negeri ini.
Akibat aktivitas merapi, penduduk di sekitarnya panik mencari tempat aman untuk berlindung. Letupan merapi kali ini cukup unik karena terjadi menjelang pemilu, tepatnya di saat masa kampanye partai politik.
Ada sebuah kajian tentang kidung kuno leluhur orang Jawa yang mengaitkan letusan Merapi ini dengan kisah Sabdo Palon dan Noyo Genggong. Keduanya merupakan abdi dalem dan pendamping Prabu Brawijaya V, Raja Majapahit sekitar abad 15.
Sabdo Palon dan Noyo Genggong bertugas mendampingi dan memberi masukan kepada Prabu Brawijaya V tentang banyak hal. Termasuk ketika Brawijaya bertemu dengan Sunan Kalijaga pada 1478. Kidung ini diabadikan dalam beberapa buku klasik, misalnya Buku: Sabdo Palon dan Naya Genggong Nagih Janji serta Buku: Jangka Sabdo Palon dan Naya Genggong.
Kisah keduanya juga sering dipentaskan dalam pewayangan, ludruk dan ketoprak di beberapa daerah di Jawa. Banyak versi buku menulis tentang cerita dua orang puno kawan ini. Bahkan beberapa penulis mengabadikannya dalam novel sejarah, misalnya karya Damar Shashanka berjudul: Sabda Palon; Ketika Majapahit Sirna dan Islam Menaklukkan Jawa.
Namun inti dari berbagai versi kisah Sabdo Palon dan Noyo Genggong itu sama, bahwa kelak keduanya bakal kembali muncul di Tanah Jawa, menyebarkan agama budi. Kidung itu sesuai dengan ramalah Sri Aji Joyoboyo ke delapan, bahwa kelak Sabdo Palon akan kembali ke Nusantara mendampingi dan berkiprah mendampingi penguasa suatu kerajaan.
Hal itu sesuai dengan janji Sabdo Palon sendiri pada saat melihat Prabu Brawijaya V masuk Islam. Kisah ini terjadi ketika masa islamisasi terjadi di Jawa, ketika Majapahit ditaklukkan oleh kerajaan Islam Demak, Jawa Tengah. Ketika itu Brawijaya V ditaklukkan oleh anaknya sendiri, Raden Patah yang kelak keturunanya menguasai dinasti Mataraman Islam.
Konon, saat Majapahit menyerah kepada Demak, Prabu Brawijaya V pun menjadi muallaf. Brawijaya bersabda dengan lemah lembut, mengharapkan kedua punakawannya itu agar masuk Islam. Tapi Sabda Palon tetap menolak. "Diriku ini sekarang sudah memeluk Agama Rasul (Islam). Wahai kalian kakang berdua (Sabdo Palon dan Naya Genggong), ikutlah memeluk agama suci ini lebih baik karena ini agama mulia."
Ternyata Sabdo Palon dan Naya Genggong menolak dengan kata-kata kasar. "Hamba tidak mau memeluk agama Islam. Sebab hamba ini sesungguhnya Raja Dang Hyang (Penguasa Gaib) tanah Jawa. Memelihara kelestarian anak cucu (penghuni tanah Jawa) serta semua para raja yang memerintah di tanah Jawa. Sudah menjadi suratan karma kita harus berpisah sang prabu."
"Hanya saja saya menghaturkan sebuah pesan agar paduka menghitung. Kelak sepeninggal hamba, apabila sudah datang waktunya, genap lima ratus tahun, mulai hari ini, akan saya ganti agama (di Jawa), agama Budi akan saya sebarkan di tanah Jawa."
"Siapa saja yang tidak mau memakai, akan saya hancurkan. Akan saya berikan kepada cucu saya sebagai tumbal, makhluk halus berwarna-warni (kekuatan negatif alam). Belum puas hati hamba, apabila belum hancur lebur. Saya akan membuat pertanda. Pertanda sebagai janji serius saya, ketika Gunung Merapi sudah meletus mengeluarkan lahar ke arah selatan barat mengalirnya, berbau busuk air laharnya. Itulah waktu saya sudah mulai menyebarkan agama Budi. Merapi janji saya, menggelegar seluruh jagad. Kehendak Tuhan, segalanya pasti akan berganti, tak mungkin untuk diubah lagi."
Lalu isyarat merapi batuk kemarin tepat saat masa kampanye pemilu 2014 apakah ada kaitannya dengan janji Sabdo Palon dan Naya Genggong? Anda boleh tidak percaya, toh itu hanya sekadar dongeng. Namun tidak bisa ditampik bahwa di negeri ini masih ada beberapa orang yang mempercayainya.
Yang percaya dengan dongeng Sabdo Palon dan Naya Genggong tentu mengait-ngaitkan letusan Merapi ini dengan hadirnya tokoh penting di negeri ini.
10 Tempat Pertapaan Soeharto Hingga Menjadi Presiden
Soeharto menjabat sebagai Presiden RI ke-2 sejak 1967. Kekuasaan itu tak dia dapat hanya karena peluang di dunia politik. Soeharto pun melakoni pertapaan guna memuluskan keinginannya itu.
Dalam artikel Dari Gua Semar, Wangsit itu Berasal, di Edisi Khusus Soeharto Majalah Tempo, 10 Februari 2008, dituliskan bahwa Soeharto setidaknya menjalani 10 pertapaan. Pertapaan dimulai dari Gua Jambe Lima, Gua Jambe Pitu, dan Gua Suci Rahayu di kawasan Gunung Selok, Cilacap, Jawa Tengah.
”Di Suci Rahayu itulah Soeharto melakukan penyucian awal,” kata Rusmanto, juru kunci Gua Semar. Selama melakoni semadi, Soeharto ditemani juru kunci Darmaji, yang tak lain adalah paman dari Rusmanto.
Dari Gua Suci Rahayu, Soeharto bergeser ke Gunung Srandil, yang juga ada di Cilacap. Gunung di tepi pantai itu memang terkenal sebagai tempat khusus untuk ziarah. Di sanalah dimakamkan para leluhur tanah Jawa: Eyang Agung Heru Cokro, Eyang Sukmo Sejati, Eyang Kaki Tunggul Sabdo Jaati Doyo Amongrogo, Nini Dewi Tanjung Sekar Sari, dan Eyang Lalangbuono atau lebih dikenal sebagai Ismoyo Ratu.
"Kemudian, Soeharto melanjutkan semedi di Gunung Lawu, tempat menghilangnya raga Raja Brawijaya," kata Rusmanto.
Di Gunung Lawu, Soeharto melakukan empat tahap pertapaan: di Argo Dalam, Argo Tumila, Argo Piruso, dan Argo Tiling. Setelah itu, ia bertapa lagi pada sebuah gunung kecil di Kecamatan Bobotsari, Purbalingga, Jawa Tengah. "Selain bertapa, di gunung itu juga ada acara nyekar di makam Syekh Jamu Karang."
Usai deretan pertapan itu, barulah Soeharto menuju kawasan Dieng. Kala itu, kondisi Dieng belum sebagus sekarang. Jalannya berbatu-batu, menanjak, dan berlubang. Menurut Rusmanto, Gua Semar adalah istana terakhir Mandala Sari alias Semar. Di sanalah Semar bersemedi abadi setelah pertapaan di berbagai tempat. "Menurut kepercayaan, urut-urutan pertapaan di tanah Jawa selalu berakhir di kawasan Dieng."
Selama menjalani pertapaan, Soeharto hanya ditemani oleh juru kunci Darmaji. Para pengawalnya menunggu pada jarak yang agak jauh. Sebelum bertapa, Soeharto harus melakukan bimolukar atau mandi lulur. "Tujuannya untuk menghilangkan nafsu angkara murka," ujar Rusmanto.
Dalam artikel Dari Gua Semar, Wangsit itu Berasal, di Edisi Khusus Soeharto Majalah Tempo, 10 Februari 2008, dituliskan bahwa Soeharto setidaknya menjalani 10 pertapaan. Pertapaan dimulai dari Gua Jambe Lima, Gua Jambe Pitu, dan Gua Suci Rahayu di kawasan Gunung Selok, Cilacap, Jawa Tengah.
”Di Suci Rahayu itulah Soeharto melakukan penyucian awal,” kata Rusmanto, juru kunci Gua Semar. Selama melakoni semadi, Soeharto ditemani juru kunci Darmaji, yang tak lain adalah paman dari Rusmanto.
Dari Gua Suci Rahayu, Soeharto bergeser ke Gunung Srandil, yang juga ada di Cilacap. Gunung di tepi pantai itu memang terkenal sebagai tempat khusus untuk ziarah. Di sanalah dimakamkan para leluhur tanah Jawa: Eyang Agung Heru Cokro, Eyang Sukmo Sejati, Eyang Kaki Tunggul Sabdo Jaati Doyo Amongrogo, Nini Dewi Tanjung Sekar Sari, dan Eyang Lalangbuono atau lebih dikenal sebagai Ismoyo Ratu.
"Kemudian, Soeharto melanjutkan semedi di Gunung Lawu, tempat menghilangnya raga Raja Brawijaya," kata Rusmanto.
Di Gunung Lawu, Soeharto melakukan empat tahap pertapaan: di Argo Dalam, Argo Tumila, Argo Piruso, dan Argo Tiling. Setelah itu, ia bertapa lagi pada sebuah gunung kecil di Kecamatan Bobotsari, Purbalingga, Jawa Tengah. "Selain bertapa, di gunung itu juga ada acara nyekar di makam Syekh Jamu Karang."
Usai deretan pertapan itu, barulah Soeharto menuju kawasan Dieng. Kala itu, kondisi Dieng belum sebagus sekarang. Jalannya berbatu-batu, menanjak, dan berlubang. Menurut Rusmanto, Gua Semar adalah istana terakhir Mandala Sari alias Semar. Di sanalah Semar bersemedi abadi setelah pertapaan di berbagai tempat. "Menurut kepercayaan, urut-urutan pertapaan di tanah Jawa selalu berakhir di kawasan Dieng."
Selama menjalani pertapaan, Soeharto hanya ditemani oleh juru kunci Darmaji. Para pengawalnya menunggu pada jarak yang agak jauh. Sebelum bertapa, Soeharto harus melakukan bimolukar atau mandi lulur. "Tujuannya untuk menghilangkan nafsu angkara murka," ujar Rusmanto.
Jumat, 28 Maret 2014
Pesugihan Kethek di Ngujang Jelmaan 2 Santri yang Dikutuk
Banyak cara meraih kekayaan dengan kerja keras dan halal, tapi tak sedikit pula orang yang ingin kaya secara instan. Bahkan rela bersekutu dengan setan, yaitu dengan cara ritual pesugihan.
Di Jawa Timur, ada banyak tempat untuk ritual ngipri atau pesugihan. Salah satunya di daerah Ngujang, Tulungagung. Di tempat ini terkenal dengan pesugihan monyet atau kera, atau dalam Bahasa Jawa biasa disebut kethek.
Tidaklah sulit menemukan tempat ritual pesugihan ini. Jika hendak menuju Kota Tulungagung, para wisatawan yang datang dari arah utara, pasti melewati Desa Ngujang. Dan jika para wisatawan (biasanya mereka berwisata di daerah Popoh, yang menjadi salah satu obyek wisata Pantai Selatan di Jawa Timur) yang melewati Desa Ngujang, mereka akan mengira tempat ini adalah area komplek lokalisasi. Sebab, selain terkenal sebagai tempat pesugihan, Desa Ngujang juga dikenal sebagai lokalisasi atau komplek tempat para pekerja seks komersial (PSK) mengais rezeki.
Sementara area pesugihan 'kethek' berada di kompleks pemakaman umum, di sebelah selatan Sungai Brantas, tepatnya di sisi utara Desa Ngujang. Di tempat tersebut, terdapat dua makam umum di sisi kiri dan kanan. Kedua makam itu saling berhadap-hadapan dan hanya dipisah jalan raya.
Satu komplek pemakaman Pecinan atau China, satunya lagi makam Jawa. Dan di tempat inilah, tempat hidup dan berkumpulnya ratusan, bahkan ribuan monyet, atau warga sekitar biasa menyebutnya lokasi Kethekan.
"Di situ, orang-orang yang datang, biasanya meminta pesugihan," terang Wignyo, warga Desa Campur Darat, Tulungagung.
Lelaki paruh baya, yang juga dikenal sebagai salah satu tokoh spiritual di Tulungagung itu juga menceritakan, ada tata cara khusus untuk menjalani ritual pesugihan di Ngujang. Ada perjanjian-perjanjian khusus yang harus dipenuhi sang pemuja sebagai mahar (mas kawin).
"Termasuk dia (pemuja pesugihan) harus bersedia menjadi penghuni makam Ngujang dan berkumpul bersama kethek-kethek di sana ketika ajal menjemput. Saat masih hidup-pun, si pemuja juga wajib memberi tumbal kepada mahkluk ghaib yang menguasai makam Ngujang."
Sementara warga sekitar, meyakini kalau kethek-kethek yang menghuni makam Ngujang, adalah perwujudan si pemuja pesugihan yang sudah meninggal, termasuk wujud tumbal yang pernah dijadikan persembahan si pemuja semasa hidupnya. Singkat kata, monyet-monyet itu adalah mahkluk jadi-jadian alias jelmaan siluman.
Namun populasi monyet-monyet itu tidak bertambah maupun berkurang dari dulu. Dalam bahasa ilmiah, angka kelahiran monyet itu sama dengan angka kematiannya.
Sedangkan menurut Mohammad Toif, warga Sepanjang, Sidoarjo yang mengaku sempat singgah dan bercakap-cakap dengan juru kunci makam Ngujang menceritakan, sejarah Kethekan.
Sejarahe Kethekan, cerita Toif yang didapat dari juru kunci makam Desa Ngujang. Dahulu kala, ada sebuah Pondok Pesantren di Desa Ngantru yang berada tidak jauh dari Desa Ngujang. "Sampai sekarang pesantren itu masih ada," katanya.
Suatu hari, lanjut Toif, dua orang santri Ponpes tersebut, laki-laki dan perempuan, tengah bermain-main di sekitar dua komplek makam. "Dahulu tempat tersebut bukanlah makam, hanya tempat biasa yang rindang karena banyak pohon-pohon besar yang tumbuh," terang Toif menceritakan cerita sang juru kunci.
Sekarang pun pohon-pohon besar masih bisa dijumpai di areal pemakaman. "Dua santri itu sengaja membolos dari pengajian untuk bermain-main di tempat yang kini dijadikan tempat muja. Mereka bermain sambil memanjat pohon di tempat tersebut. Karena asyik bermain, kedua santri tersebut, lupa kalau ada pengajian rutin di pesantren tempat mereka belajar. Namun, tiba-tiba salah satu kiai mereka datang dan bertemu dengan dua santrinya yang asyik bermain tersebut," kata Toif melanjutkan ceritanya.
Kedua santri itu masih asyik memanjat pohon ketika kiai mereka datang. Sedangkan sang kiai yang melihat kedua santrinya tidak mengikuti pengajian, menegur dua bocah tersebut. Kata sang kiai: "Nduk, le, kalian kok tidak ikut ngaji? Lihat teman-teman kalian sedang mengaji di pondok. Kalian kok malah memanjat pohon di sini, seperti kethek saja."
Menurut orang-orang kuno, kata Toif menegaskan, khususnya orang-orang linuweh (sakti) seperti para kiai, kata-katanya ibarat kutukan. "Kedua santri itu, konon menjadi monyet yang hidup di sekitar makam Desa Ngujang. Monyet yang sering terlihat di sekitar makam Ngujang itu, adalah keturunan dari dua santri yang dikutuk menjadi monyet oleh kiai pondok tersebut. Sejak saat itu, desa itu disebut sebagai desa Ngujang yang berasal dari kata pawejangan, yang artinya tempat menuntut ilmu (pondok pesantren)."
Selanjutnya, dari zaman ke zaman, makam Ngujang atau Kethekan, dijadikan tempat mencari pesugihan. Barang siapa yang meminta juru kunci untuk membantu mencari pesugihan, dia (si pemuja) diberi seekor monyet yang dijadikan peliharaan untuk dapat mendatangkan rezeki.
"Sebelum dihadiahi seekor monyet, si pemuja diminta melakukan ritual terlebih dahulu. Dan setiap tahun pada tanggal 1 Suro, semua orang yang pernah mencari pesugihan di sana, dimintai sumbangan tertentu untuk mengadakan ritual semacam selamatan. Semua orang yang pernah mencari pesugihan di sana akan diundang dalam acara selamatan tersebut," pungkas Toif mengakhiri cerita yang pernah dia dapat secara kebetulan di Desa Ngujang.
Di Jawa Timur, ada banyak tempat untuk ritual ngipri atau pesugihan. Salah satunya di daerah Ngujang, Tulungagung. Di tempat ini terkenal dengan pesugihan monyet atau kera, atau dalam Bahasa Jawa biasa disebut kethek.
Tidaklah sulit menemukan tempat ritual pesugihan ini. Jika hendak menuju Kota Tulungagung, para wisatawan yang datang dari arah utara, pasti melewati Desa Ngujang. Dan jika para wisatawan (biasanya mereka berwisata di daerah Popoh, yang menjadi salah satu obyek wisata Pantai Selatan di Jawa Timur) yang melewati Desa Ngujang, mereka akan mengira tempat ini adalah area komplek lokalisasi. Sebab, selain terkenal sebagai tempat pesugihan, Desa Ngujang juga dikenal sebagai lokalisasi atau komplek tempat para pekerja seks komersial (PSK) mengais rezeki.
Sementara area pesugihan 'kethek' berada di kompleks pemakaman umum, di sebelah selatan Sungai Brantas, tepatnya di sisi utara Desa Ngujang. Di tempat tersebut, terdapat dua makam umum di sisi kiri dan kanan. Kedua makam itu saling berhadap-hadapan dan hanya dipisah jalan raya.
Satu komplek pemakaman Pecinan atau China, satunya lagi makam Jawa. Dan di tempat inilah, tempat hidup dan berkumpulnya ratusan, bahkan ribuan monyet, atau warga sekitar biasa menyebutnya lokasi Kethekan.
"Di situ, orang-orang yang datang, biasanya meminta pesugihan," terang Wignyo, warga Desa Campur Darat, Tulungagung.
Lelaki paruh baya, yang juga dikenal sebagai salah satu tokoh spiritual di Tulungagung itu juga menceritakan, ada tata cara khusus untuk menjalani ritual pesugihan di Ngujang. Ada perjanjian-perjanjian khusus yang harus dipenuhi sang pemuja sebagai mahar (mas kawin).
"Termasuk dia (pemuja pesugihan) harus bersedia menjadi penghuni makam Ngujang dan berkumpul bersama kethek-kethek di sana ketika ajal menjemput. Saat masih hidup-pun, si pemuja juga wajib memberi tumbal kepada mahkluk ghaib yang menguasai makam Ngujang."
Sementara warga sekitar, meyakini kalau kethek-kethek yang menghuni makam Ngujang, adalah perwujudan si pemuja pesugihan yang sudah meninggal, termasuk wujud tumbal yang pernah dijadikan persembahan si pemuja semasa hidupnya. Singkat kata, monyet-monyet itu adalah mahkluk jadi-jadian alias jelmaan siluman.
Namun populasi monyet-monyet itu tidak bertambah maupun berkurang dari dulu. Dalam bahasa ilmiah, angka kelahiran monyet itu sama dengan angka kematiannya.
Sedangkan menurut Mohammad Toif, warga Sepanjang, Sidoarjo yang mengaku sempat singgah dan bercakap-cakap dengan juru kunci makam Ngujang menceritakan, sejarah Kethekan.
Sejarahe Kethekan, cerita Toif yang didapat dari juru kunci makam Desa Ngujang. Dahulu kala, ada sebuah Pondok Pesantren di Desa Ngantru yang berada tidak jauh dari Desa Ngujang. "Sampai sekarang pesantren itu masih ada," katanya.
Suatu hari, lanjut Toif, dua orang santri Ponpes tersebut, laki-laki dan perempuan, tengah bermain-main di sekitar dua komplek makam. "Dahulu tempat tersebut bukanlah makam, hanya tempat biasa yang rindang karena banyak pohon-pohon besar yang tumbuh," terang Toif menceritakan cerita sang juru kunci.
Sekarang pun pohon-pohon besar masih bisa dijumpai di areal pemakaman. "Dua santri itu sengaja membolos dari pengajian untuk bermain-main di tempat yang kini dijadikan tempat muja. Mereka bermain sambil memanjat pohon di tempat tersebut. Karena asyik bermain, kedua santri tersebut, lupa kalau ada pengajian rutin di pesantren tempat mereka belajar. Namun, tiba-tiba salah satu kiai mereka datang dan bertemu dengan dua santrinya yang asyik bermain tersebut," kata Toif melanjutkan ceritanya.
Kedua santri itu masih asyik memanjat pohon ketika kiai mereka datang. Sedangkan sang kiai yang melihat kedua santrinya tidak mengikuti pengajian, menegur dua bocah tersebut. Kata sang kiai: "Nduk, le, kalian kok tidak ikut ngaji? Lihat teman-teman kalian sedang mengaji di pondok. Kalian kok malah memanjat pohon di sini, seperti kethek saja."
Menurut orang-orang kuno, kata Toif menegaskan, khususnya orang-orang linuweh (sakti) seperti para kiai, kata-katanya ibarat kutukan. "Kedua santri itu, konon menjadi monyet yang hidup di sekitar makam Desa Ngujang. Monyet yang sering terlihat di sekitar makam Ngujang itu, adalah keturunan dari dua santri yang dikutuk menjadi monyet oleh kiai pondok tersebut. Sejak saat itu, desa itu disebut sebagai desa Ngujang yang berasal dari kata pawejangan, yang artinya tempat menuntut ilmu (pondok pesantren)."
Selanjutnya, dari zaman ke zaman, makam Ngujang atau Kethekan, dijadikan tempat mencari pesugihan. Barang siapa yang meminta juru kunci untuk membantu mencari pesugihan, dia (si pemuja) diberi seekor monyet yang dijadikan peliharaan untuk dapat mendatangkan rezeki.
"Sebelum dihadiahi seekor monyet, si pemuja diminta melakukan ritual terlebih dahulu. Dan setiap tahun pada tanggal 1 Suro, semua orang yang pernah mencari pesugihan di sana, dimintai sumbangan tertentu untuk mengadakan ritual semacam selamatan. Semua orang yang pernah mencari pesugihan di sana akan diundang dalam acara selamatan tersebut," pungkas Toif mengakhiri cerita yang pernah dia dapat secara kebetulan di Desa Ngujang.
Gunung Salak dan Selimut Hujan Kota Bogor
Kota hujan. Itulah salah satu julukan bagi Kota Bogor. Kota yang kesohor karena talas-nya tersebut kini kembali menjadi perbincangan karena jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet di Gunung Salak.
Namun di balik semua misteri dan tanda tanya yang menyelimuti, Gunung Salak ternyata menjadi salah satu selimut hujan bagi Kota Bogor.
Bogor dikenal memiliki curah hujan yang sangat tinggi. Hal ini karena Bogor dikelilingi gunung. Bogor terletak di kaki Gunung Salak, Gunung Gede dan Pangrango sehingga sangat kaya akan hujan orografi.
Angin laut dari laut Jawa yang membawa banyak uap air masuk ke pedalaman dan naik secara mendadak di wilayah Bogor. Uap air kemudian terkondensasi dan menjadi hujan yang jatuh di kota Bogor.
Karena dikelilingi gunung, ke mana pun arah angin, dipastikan akan terjadi hujan. Hampir setiap hari turun hujan di kota ini, sehingga dijuluki 'Kota Hujan'.
Dengan ketinggian 190 sampai 330 meter dari permukaan laut dan suhu udara rata-rata setiap bulannya adalah 26 C serta kelembaban udaranya kurang lebih 70 persen membuat udara kota yang punya moto Beriman tersebut relatif sejuk. Suhu rata-rata terendah di Bogor adalah 21,8 C, paling sering terjadi pada bulan Desember dan Januari.
Namun di balik semua misteri dan tanda tanya yang menyelimuti, Gunung Salak ternyata menjadi salah satu selimut hujan bagi Kota Bogor.
Bogor dikenal memiliki curah hujan yang sangat tinggi. Hal ini karena Bogor dikelilingi gunung. Bogor terletak di kaki Gunung Salak, Gunung Gede dan Pangrango sehingga sangat kaya akan hujan orografi.
Angin laut dari laut Jawa yang membawa banyak uap air masuk ke pedalaman dan naik secara mendadak di wilayah Bogor. Uap air kemudian terkondensasi dan menjadi hujan yang jatuh di kota Bogor.
Karena dikelilingi gunung, ke mana pun arah angin, dipastikan akan terjadi hujan. Hampir setiap hari turun hujan di kota ini, sehingga dijuluki 'Kota Hujan'.
Dengan ketinggian 190 sampai 330 meter dari permukaan laut dan suhu udara rata-rata setiap bulannya adalah 26 C serta kelembaban udaranya kurang lebih 70 persen membuat udara kota yang punya moto Beriman tersebut relatif sejuk. Suhu rata-rata terendah di Bogor adalah 21,8 C, paling sering terjadi pada bulan Desember dan Januari.
Kamis, 27 Maret 2014
Inilah 7 Mata Air Ajaib Dikaki Gunung Lawu
Salah satunya tujuh mata air yang saling berdekatan namun memiliki jenis rasa air yang berbeda. Uniknya lagi tujuh mata air tersebut berada di satu lokasi yang sama dan masing -masing sumber air memiliki kandungan mineral yang berbeda.
Sapta Tirta Pablengan yang berarti tujuh mata air dari Pablengan, terletak di Desa Pablengan, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar ini memiliki tujuh sumber mata air yang berbeda rasa .
Di lokasi tersebut juga ada peninggalan sejarah jaman kerajaan Mangkunegaran yang memiliki enam tempat yang digunakan untuk tempat pemandian dan orang mengenalnya sebagai pemandian Keputren.
Sampai saat ini lokasi ini masih tetap ramai dikunjungi para peziarah terutama mereka yang akan melakukan tradisi nyekar ke makam raja-raja maupun ke petilasan leluhur yang berada di daerah Mangadeg.
Menurut Torik, salah satu warga Peblengan, tempat pemandian ini dulunya digunakan untuk pemandian kerabat Mangkunegara sebelum berziarah ke makam raja di Mangadeg.
"Dulu pemandian ini digunakan Pura Mangkunegaran untuk membersihkan diri sebelu ziarah ke makam leluhurnya di Magadeg," jelasnya kepada Okezone di Karanganyar Jawa Tengah, Sabtu (21/2/2014).
Selain pemandian keputren, terdapat pula tujuh sumber air alam yang mengeluarkan air yang memiliki kandungan mineral dan fungsi yang berbeda-beda, dan merupakan sebuah keajaiban alam yang tidak terdapat di wilayah lain.
Ketujuh sumber mata air alam ini adalah sumber air bleng yang digunakan sebagai bahan pembuatan karak atau kerupuk. Sumber Air Hangat, airnya hangat seperti air belerang, sehingga dapat mengobati berbagai macam penyakit kulit, gatal,-gatal, atau reumatik.
Sumber Air Kasekten yang menurut cerita airnya dipercaya untuk menambah kekuatan dan mensucikan badan. Sumber Air Hidup, airnya digunakan untuk membasuh muka agar awet muda, tampak cantik penampilannya.
Sumber Air Mati yang airnya selalu tetap tidak bertambah dan berkurang. Sumber Air Mati tidak boleh digunakan dalam segala aktivitas baik mandi cuci muka maupun minum. Karena mengandung gas beracun. Air ini selalu tenang, rasanya tawar namun tidak boleh diminum atau untuk mandi, sebab air ini terkadang mengeluarkan gas CO2 disertai asap tipis mengepul dari dalam air seperti asap rokok. Sering terjadi pada malam hari terutama pada musim kemarau. Sumber air urus-urus yang berkhasiat untuk obat cuci perut.
Yang terakhir sumber air Soda mengandung rasa soda alami seperti rasa air kelapa muda. Diyakini mampu menyembuhkan berbagai penyakit dalam seperti TBC, ginjal, liver, gula dan cita rasa soda alami seperti air kelapa muda.
"Namun yang paling banyak di ambil airnya adalah sumber mata air hangat yang di yakini oleh masyarakat mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit," jelas Torik lebih lanjut.
Biasanya pengunjung ramai di hari libur, dan malam hari di waktu malam Jumat, banyak juga yang melakukan tirakat di tempat ini.
Untuk masuk obyek wisata ini hanya di kenakan tarif Rp. 3000 rupiah dan pengunjung bisa mandi dan dan mengambil air untuk di bawa pulang secara gratis.
Rabu, 26 Maret 2014
Makam Wali Songo Jadi Tempat Favorit Tapa Brata Caleg
Tim khusus Harian Surya, mendatangi makam Sunan Drajat, di Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan.
Bukan tanpa alasan para calon anggota legislatif (caleg) bertirakat atau bertapa brata di makam putra Sunan Ampel itu.
Makam ini, di kalangan para spiritualis, dipercaya bisa meningkatkan derajat peziarahnya.
"Katanya, kalau doa di sini, bisa meningkatkan derajat sesuai dengan nama Sunan Drajat," kata Yahya, penjaga makam.
Pria separo baya ini mengatakan, banyak orang yang datang dengan maksud tertentu. Tidak terkecuali para caleg.
Caleg yang datang juga dari berbagai partai dan daerah. Ada caleg lokal, ada juga yang bertarung memperebutkan kursi DPR RI.
Hanya, dia tidak begitu mempedulikan para caleg yang datang. Pasalnya, dia tidak membedakan peziarah dari kalangan masyarakat biasa dengan caleg.
Dari makam Sunan Drajat, Surya lantas menyambangi makam Ibrahim Assamarkand, lidah Jawa lebih senang menyebutnya Asmoro Qondhi.
Lokasinya di Desa Gesik Harjo, Kecamatan Paling, Tuban sekitar 20 kilometer arah barat dari makam Sunan Drajat.
Ibrahim Asmoro Qondhi adalah ayah Sunan Ampel atau kakek dari Sunan Drajat. Di makam ini, para caleg biasa berdoa tengah malam.
Lokasi lain yang tidak kalah ramai dikunjungi adalah makam Sunan Sendang Duwur di bukit Amitunon di Desa Sendang Duwur, Kecamatan Paciran, Lamongan.
Makam sunan yang memiliki nama asli Raden Noer Rahman itu juga dipercaya bisa menjadi lokasi mujarab untuk mewujudkan keinginan.
Rata-rata, para caleg datang tengah malam. Sesuai dengan petunjuk para pendamping spiritualis mereka, tengah malam sangat hening sehingga bisa lebih khusus menjalani ritual.
"Kebanyakan memang malam. Mereka datang didampingi satu atau dua orang saja," ujar juru Syaifullah, kunci makam Sendang Duwur.
Iskandar Zulkarnaen, Sang Raja Muslim Yang Saleh Dan Perkasa
Dialah Raja Muslim yang sangat berkuasa namun saleh. Daerah taklukannya membentang dari bumi bagian barat sampai timur. Ia mendapat julukan Iskandar “Zulkarnain”. “Zul”, artinya “memiliki”, Qarnain, artinya “Dua Tanduk”. Maksudnya, Iskandar yang memiliki kekuasaan antara timur dan barat.
Dia juga telah membangun dinding besar berteknologi tinggi untuk ukuran saat itu, diantara dua Gunung. Para ahli sejarah meyakini, dinding tersebut terbuat dari besi yang dicampur dengan tembaga itu terletak tepat di pengunungan Kaukasus. Daerah itu kini disebut Georgia, negara pecahan Uni Soviet.
Secara topografis, deretan pegunungan Kaukasus itu memang terlihat memanjang dari laut Hitam sampai ke laut Kaspia sepanjang 1.200 kilometer tanpa celah. Kecuali pada bagian kecil sempit yang disebut celah Darialsepanjang 100 Meter kurang lebih.
Pada bagian celah itulah Zulkarnain membangun tembok penghalang dari Ya’juj dan Ma’juj. Kisah ketokohan Iskandar Zulkarnain ini juga tertulis dalam catatan sejarah orang-orang barat. Dalam catatan tersebut diceritakan bagaimana ia berjaya meluaskan daerah taklukannya dalam masa yang sangat singkat.
Oleh karena kejayaannya ini, ia diberi gelar “Alexander The Great”, Alexander Yang Agung”. Belakangan cerita ini diadaptasi ke film layar lebar oleh Sutradara Amerika Serikat, Oliver Stone, dengan judul Alexander The Great. Namun cerita dari orang-orang barat tersebut sangat bertentangan dengan yang disebutkan dalam Al-Qur’an.
Para Mufasir menyatakan, “Alexander The Great” adalah orang yang berbeda dengan tokoh yang di tulis dalam Al-Qur’an, Yakni, Iskandar Zulkarnain. Alexander Thr Great itu dalam sejarahnya tidak diberitakan pernah membangun sebuah dinding besar berteknologi tinggi untuk ukuran saat itu, yang terbuat dari besi dicampur tembaga. Bahkan, ia adalah seorang musyrik. Sejarah tidak mencatatnya sebagai seorang Raja Muslim yang taat kepada agama Tauhid.
Sejarawan Muslim yang juga ahli tafsir, Ibnu Katsir, dalam kitabnya Al-Bidayah Wan Nihayah menjelaskan, meski punya nama yang sama dan plot cerita yang sama, yaitu kekuasaannya membentang dari Barat sampai ke Timur, keduanya adalah sosok yang berbeda. Antara mereka terbentang jarak dan waktu sampai 2000 tahun. “Hanya mereka yang tidak mengerti sejarah yang bisa terkecoh oleh identitas kedua orang itu,” katanya.
Ibnu Katsir lebih jauh menjelaskan, Zulkarnain adalah nama gelar atau julukan seorang penglima penakluk sekaligus Raja saleh. Karena kesalehannya ia selalu mengajak manusia untuk menyembah Allah. Namun mereka ingkar, malah memukul tanduknya – Qarnun,yaitu rambut kepala yang di ikat – sebelah kanan, hingga ia mati. Lalu Allah menghidupkannya kembali, dan ia pun kembali berdakwah. Tetapi sekali lagi tanduknya yang kiri dipukul, sehingga ia mati lagi. Allah Subhanahu Wa Ta`ala menghidupkannya kembali dan menjulukinya Zulkarnain, pemilik dua Tanduk, serta memberinya kekuasaan. Cerita yang sama juga di jumpai dalam kitab Jami Al-Bayan fi Tafsir Al-Qur’an, karangan Syekh Al-Aiji Asy-Syafi’i.
Dalam kitab tersebut disebutkan, Zulkarnain adalah seorang hamba yang taat kepada Allah Subhanahu Wa Ta`ala dan mengajak kaumnya menyembah Allah Subhanahu Wa Ta`ala. Lalu mereka memukul tanduknya yang kanan hingga mati. Kemudian Allah Subhanahu Wa Ta`ala menghidupkannya lagi, dan dia kembali mengajak kaumnya mengesakan Allah Subhanahu Wa Ta`ala. Tetapi mereka malah memukul tanduknya yang kiri hingga mati lagi. Lalu Allah menghidupkannya lagi dan menganugrahinya kekuasaan yang tak tertandingi. Oleh karena itu ia dijuluki Zulkarnain.
Di samping kedua kitab tersebut, Mufassir Muslim Ibnu Jarir Ath-Thabari juga mengisahkannya dalam kitab tafsir Ath-Thabari. Dikatakan, Iskandar Zulkarnain adalah seorang laki-laki yang berasal dari Romawi, ia anak tunggal seorang yang paling miskin diantara penduduk kota. Namun dalam pergaulan sehari-hari, ia hidup dalam lingkungan kerajaan, bergaul dengan para perwira dan berkawan dengan wanita-wanita yang baik dan berbudi serta berakhlak mulia.
Imam Al-Qurtubi dalam kitab tafsir Al-Qur’annya yang populer, Tafsir Al-Qurtubi,menceritakan, sejak masih kecil dan masa pertumbuhannya Iskandar berakhlak mulia. Melakukan hal-hal yang baik sehingga terangkat nama baiknya. Ia juga menjadi mulia di kalangan kaumnya, sehingga Allah berkenan memberinya kewibawaan.
Setelah mencapai usia akil balig, Iskandar menjadi seorang hamba yang saleh, sehingga Allah Subhanahu Wa Ta`ala Berfirman, “Wahai Zulkarnain, Sesungguhnya aku mengutusmu kepada umat-umat di bumi. Mereka adalah umat yang berbeda-beda bahasanya dan mereka adalah umat yang berada disegala penjuru bumi.
Mereka terbagi dalam beberapa golongan.” Mendapat amanat tersebut, Zulkarnain lalu berkata, “Wahai Tuhanku, Engkau telah menugasiku melakukan seuatu hal yang aku tidak kuasa melakukannya kecuali engkau sendiri, maka beritahukan kepadaku tentang umat-umat itu, dengan kekuatan apa aku bisa melawan mereka? Dengan kesabaran apa aku bisa menahan mereka? Dan dengan bahasa apa aku harus bicara dengan mereka? Bagaimana pula aku bisa memahami bahasa mereka sedangkan aku tidak mempunyai kemampuan.”
Kemudian Allah Subhanahu Wa Ta`ala berfirman”Aku membebanimu sesuatu yang kamu mampu melakukannya, aku akan melapangkan pendengaran dan dadamu hingga kamu bisa mendengar dan memperhatikan segala sesuatu. Memudahkan pemahamanmu sehingga kamu bisa memahami segala sesuatu, meudahkan lidahmu, hingga kamu bisa berbicara tentang sesuatu, membukakan penglihatanmu, sehingga kamu bisa melihat segala sesuatu, melipatgandakan kekuatanmu hingga tak terkalahkan oleh sesuatu apapun, menyingsingkan lenganmu, hingga tidak ada sesuatupun yang berani meyerangmu, menguatkan hatimu, hingga kamu tidak takut pada apapun, menguatkan kedua tanganmu hingga kamu bisa menguasai segala sesuatu, menguatkan pijakanmu hingga kamu bisa mengatasi segala sesuatu, memberimu kemuliaan hingga tidak ada apapun yang menakutimu, menundukkan untukmu cahaya dan kegelapan dan menjadikan salah satu tentaramu. Cahaya itu akan menjadi petunjuk di depanmu, dan kegelapan itu akan berkeliling di belakangmu.”
Langganan:
Postingan (Atom)