Senin, 17 Maret 2014

Daya Tarik Gaib Sumur Tujuh Beji Tiap Malam Jumat Kliwon

Pada era modern saat ini, masih ada saja masyarakat yang mempercayai adanya sebuah kekuatan magis pada sebuah tempat atau benda.

Jika berkunjung ke wilayah Beji, Depok, nama Sumur Tujuh Keramat Beji yang terletak di Jalan Kramat RT09/12, Beji, Depok sudah tak asing lagi bagi masyarakat sekitar. Terdapat tujuh sumur yang dipercaya memiliki kekuatan mistis tersendiri.


Tempat tersebut ramai dikunjungi masyarakat pada malam Jumat Kliwon. Sosok yang dijadikan keramat secara turun menurun yakni Mbah Raden Wujud Beji. Karena itu, masyarakat datang ke sana untuk mendapatkan karomah dari para aki, buyut, dan leluhur bangsa Indonesia.

"Banyak yang datang untuk mandi di sumur tujuh pada malam Jumat Kliwon. Malam Jumat Kliwon terakhir itu 25 Februari, yang datang itu disebut anak dan cucu," kata Pengurus Keramat Mbah Raden Wujud Beji, Marto, Senin sore (17/03/2014).

Menurut Marto, anak dan cucu yang mandi di sumur tujuh itu ada yang berstatus pengusaha dan pejabat. Ada yang tinggal di Depok dan juga datang dari seluruh Indonesia.

Setelah mandi, mereka meminta kepada Allah SWT agar rezeki, jodoh, dan kematian sesuai dengan harapan mereka di tempat patilasan Mbah Raden Wujud Beji.

"Sumur tujuh merupakan sumber kehidupan. Airnya mengandung karomah, sebelum berdoa kepada Allah SWT mandi dulu. Berwudu juga sudah cukup untuk memanjatkan hajat ke Sang Pencipta. Dari tujuh sumur hanya tiga sumur terakhir yang digunakan karena sisanya berada di luar," paparnya.

Marto menjelaskan di daerah sumur tujuh terdapat patilasan sumur tujuh Mbah Raden Wujud Beji yang merupakan pusat tempat para gaib. Orang-orang yang datang adalah orang yang terpanggil untuk mendapatkan berkah.

Namun mereka tetap memohon kepada Allah SWT agar hajatnya terkabul. Ada yang sampai tiga malam menginap dan ada juga yang cukup sehari untuk berdoa.

"Saya hanya membimbing dan yang meminta orang bersangkutan. Apakah usaha menjadi lancar, dan naik jabatan. Saya tidak tahu apa keinginan mereka," tandasnya.

Marto berharap kepada Pemkot Depok untuk merawat dan melestarikan patilasan Mbah Raden Wujud Beji. Sebab patilasan itu merupakan bagian sejarah Kota Depok. Nama Kecamatan Beji pun berasal dari nama tempat patilasan Mbah Raden Wujud Beji.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar