Jumat, 21 Maret 2014

Kisah Keangkeran Gunung Lawu

Gunung Lawu

Sebagian orang jawa, terutama masyarakat jatim dan jateng sangat paham betapa mistis dan angkernya gunung lawu, sudah banyak cerita mengenai keangkeran gunung lawu. Tapi keangkeran gunung ini tidak menyurutkan masyarakat pecinta alam untuk mendaki gunung lawu, karena gunung ini jg sangat terkenal dengan keindahan alamnya.

Sewaktu masih sekolah kamipun termasuk salah satu yang menyukai kegiatan naik gunung. Kami tiga orang sahabat yaitu saya, sugeng dan bejo suatu hari memutuskan untuk mengisi liburan dengan naik gunung.

Dan di gunung Lawu inilah cerita ini dimulai

*****

Singkat cerita, kalo dicritain semuanya ntar kepanjangan, kasian penulisnya udah panjang ga ada yang baca apalagi nge vote.

Singkat cerita kami bertiga sudah mendaki gunung lawu dan berhasil sampai kepuncak dengan selamat. Setelah menikmati indahnya puncak gunung dg sunrise nya kami pun memutuskan turun.

Ketika kami sedang istirahat disalah satu pos, entah darimana datangnya tiba-tiba sudah ada seorang nenek dihadapan kami dan meminta air minum. Karena tdk curiga apapun kamipun memberikan air minum.

“Terima kasih ya nak, kalian baik sekali. Untuk membalas kebaikan kalian, saya ada sedikit nasehat. Sebelum puncak itu kan ada pohon rambutan hutan, jangan sekali-kali metik apalagi makan rambutan itu, karena itu pohon keramat. Barang siapa yang makan buah rambutan itu akan dikutuk nantinya mempunyai SUAMI atau ISTRI yang JELEK. Semakin banyak yang dimakan, semakin JELEK pasangannya”

Setelah memberi nasehat itu nenek itu pamit dan entah gimana tiba-tiba saja sudah hilang dari pandangan kami.

Kami saling berpandangan dan tiba-tiba tertawa terbahak-bahak dengan kompak. Sebagai pemuda jaman sekarang kami tidak mempercayai hal-hal mistis kaya gitu. Itu menjadi bahan becandaan kami sepanjang perjalanan pulang, karena ternyata Sugeng dan Bejo memakan rambutan itu. Sedang saya kebetulan kurang suka rambutan maka tidak memakannya.

Waktupun berlalu dan kami sudah melupakan semua kejadian itu sampai akhirnya setelah lulus sekolah kami pisah dan melanjutkan karir sendiri-sendiri.

*****

5 tahun setelah itu kami kehilangan kontak dan tdk pernah berhubungan, akhirnya kamipun dipertemukan dengan adanya FB. Mereka berdua sudah pada sukses. Kami pun berencana mengadakan reuni dan sepakat bertemu pada hari raya dengan mengajak anak istri.

Ditempat dan waktu yang telah disepakati kamipun bertemu setelah bertahun-tahun berpisah tanpa kabar berita. Dalam pertemuan itu saya sangat bangga, walaupun saya tidak sesukses mereka dalam karir, tapi kalau saya perhatiin dari ketiga wanita yang ada disitu, istri saya adalah yang paling cantik dan (maaf) istri-istri temenku kurang cantik atau tidak secantik istriku.

Ditengah-tengah obrolan itu tiba-tiba kami membahas mengenai hobi kami waktu muda yaitu naik gunung. Dan tanpa saya duga ternyata istriku waktu mudanya dulu dia juga termasuk pecinta alam. Karena bertukar cerita akhirnya di reuni itu istriku bercerita pengalamannya sewaktu ikut kegiatan Pramuka dan ada kegiatan mendaki gunung Lawu.

Saya sendiripun baru tau kalau istriku pernah naik gunung Lawu. Selama ini dia tidak pernah bercerita, sebagaimana saya juga tdk bercerita mengenai hobi masa lalu saya.

Istriku bercerita, sewaktu mendaki lawu itu dia dan rombongannya bertemu nenek yang meminta air minum di sebuah pos. Dan sebelum pergi nenek itu berpesan untuk tidak makan buah rambutan hutan yang ada didekat puncak. Tetapi istriku lupa apa pesan nenek misterius itu.

Dan ternyata istriku adalah satu-satunya yang memakan buah rambutan dirombongan Pramuka itu. Menurut penuturannya dia sempat makan rambutan itu sebanyak satu tas kresek kecil.

Di akhir cerita, Saya, Sugeng dan Bejo saling berpandangan dan hanya bisa berucap : “Oooooooo….”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar